1. Kaitan Antara Kondisi Geografis Dan Penduduk
Bumi merupakan satu-satunya planet dalam sistem tata surya yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Setiap wilayah yang ada di permukaan bumi memiliki kondisi geografis yang berbeda. Kondisi geografis suatu wilayah dapat diketahui melalui peta.
Kondisi geografis suatu wilayah memberi pengaruh yang berbeda bagi corak kehidupan penduduk yang tinggal di wilayah tersebut. Hal itu antara lain memengaruhi pola pemukiman dan mata pencaharian penduduk di wilayah yang bersangkutan.
a. Kondisi Geografis wilayah
Kondisi geografis dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu lapisan litosfer (kerak bumi), atmosfer (udara), hidrosfer (air)dan biosfer (makhluk hidup).
Kondisi geografis yang berkaitan dengan litosfer, antara lain batuan, tanah serta bentuk muka bumi dan proses yang memengaruhi terjadinya. lapisan litosfer telah kita pelajari pada semester 1. kondisi geografis yang berkaitan dengan atmosfer adalah kondisi cuaca dan iklim. Kondisi cuaca dan iklim di suatu wilayah dipengaruhi oleh curah hujan, suhu udara rata-rata. Arah dan kecepatan angin, kelembaban udara, serta tekanan udara.
Kondisi geografis yang berkaitan dengan hidrosfer, antara lain keberadaan laut, keadaan air tanah, sungai, dan danau. Paisan hidrosfer akan dibahas pada bab 6. kondisi geografis yang berkaitan dengan biosfer, yaitu tumbuhan, hewan, dan manusia. Tentang biosfer antara lain dibahas pada bab 7 dan 8.
b. Kondisi geografis pada peta
Untuk dapat memahami perbedaan kondisi geografis setiap wilayah, kita memerlukan bantuan peta. Analisis kondisi geografis membutuhkan peta umum dan berbagai macam peta tematik.
Sebagai contoh, penelitian mengenai masalah banjir di jabotabek. Penelitian memerlukan peta umum sebagai peta dasar untuk mengetahui relief muka bumi wilayah yang bersangkutan. Selain itu, penelitian juga memerlukan beberapa peta tematik untuk mengenali secara lebih mendalam tentang wilayah jabodetabek. Peta tematik yang dibutuhkan agar dapat menarik kesimpulan untuk penanganan masalah banjir di Jabodetabek.
c. Kaitan antara kondisi Geografis dan penduduk
perbedaan kondisi geografis memengaruhi kehidupan manusia. Hal itu menciptakan perbedaan pada berbagai aspek kehidupan. Mulai dari warna kulit, makanan pokok, mata pencaharian, tempat tinggal, tinggal perilaku. Berbagai perbedaan kondisi geografis itu menyebabkan manusia harus mampu beradaptasi dengan baik. Hal itu juga menimbulkan corak kehidupan manusia yang berbeda di setiap wilayah, misalnya pola permukiman dan mata pencaharian penduduk.
Permukiman
Manusia harus mampu memenuhi kebutuhannya untuk bertahan hidup. Untuk itu, manusia cenderung mencari kebutuhannya yang utama, yaitu air. Oleh karena itu, pola permukiman penduduk cenderung berada pada derah yang banyak air.
Selain itu, manusia mencari tempat tinggal yang mudah dijangkau dan memudahkan untuk melakukan berbagai kegiatan. Wilayah dengan kondisi geografis yang datar lebih disukai manusia. Dengan demikian, pada wilayah yang seperti itu terjadi pemusatan penduduk.
Bentuk rumah penduduk dipengaruhi juga oleh kondisi geografis. Sebagai contoh, rumah panggung dibuat untuk menghindari serangan dari binatang buas.
Mata pencaharian
Kondisi geografis berpengaruh besar terhadap mata pencaharian penduduk. Penduduk yang tinggal di daerah pantai memiliki mata pencaharian di bidang perikanan dan periwisata, misalnya nelayan. Penduduk yang tinggal di daerah dataran yang luas memiliki mata pencaharian lebih beragam, baik di bidang pertanian maupun nonpertanian. Sementara itu, penduduk yang bermukim di daerah dataran tinggi dan pegunungan, umumnya memiliki mata pencaharian di bidang perkebunan, pertambangan, perhutanan, dan pariwisata.
Kerajaan Mataram Hindu dan Mataram Lama di Jawa Tengah
Prasasti Canggal yang ditandai dengan Candrasengkala Cruti Indria Rasa = 654 C = 732 M. Ditemukan di desa Canggal, daerah Kedu dekat desa Sleman, daerah Yogya. Prasasti ini brevaza sanskerta dan hurufnya Pallawa. Isinya asal – usul Sanjaya dan pembangunan lingga di bukit Stirangga. Pendirian bangunan ini dimaksudkan sebagai rasa terimakasih lepada Dewa Ciwa. Jadi Sanjaya adalah pemeluk Hindu.
Letal itu kota kerajaan secara tepat Belem dipastikan, ada yang menyebut Medan di Poh Pitu, Ri Madang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud Belem jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan (berdasarkan letal prasasti yang ditemukan).
Sistem pemerintahan dan Raja-raja yang memerintah.
Urutan nama raja Mataram Hindu terdapat pada prasasti Kedu yang berangka tahun 907 M dan dikeluarkan oleh raja Balitung. Dengan urutan sebagai berikut, beserta prasasti yang diduga dibuat oleh raja.
a. Rakai mataram sang ratu sanjaya = Prasasti Canggal 732 M
b. Maharaja Panangkaran – pancapana di :
- Prasasti Kalasan 778 M
- Prasasti Ratu Boko
c. Maharajá panunggalan
d. Maharajá Warak
e. Garung
f. Maharajá Pikatan dengan nama lain Khumbayoni, Jatiningrat atau Agastya.
Prasastinya :
- perot 850 M.
- Argopuro 864 M
- Tulisan di candi Plaosan
- Pereng
- D. 28 + Ratu Boko
g. Maharaja kayuwangi
- Prasasti Tembaga Ngabehan
- Prasasti Surabaya
- Prasasti Argopuro
h. Maharaja Watu Humalang
Sesudah WAtu Humalang baru pemerintah Balitung. Prasasti Kedu tersebut tidak menyebutkan kapan seorang raja memerintah, kapan wafat. Dalam perkembangan selanjutnya ditemukan prasasti wanua tengah III, pada bulan Nopember 1983 di desa Dukuh Dunglo, Desa Gandulan, Kecamatan Kaloran, kabupaten temanggung, jawa tengah. Yang tertulis dalam dua lempeng tembaga I, II, berhuruf : Jawa kuno, berbahasa Sanskerta. Yang dibuat oleh Raja Balitung pada tahun 830 C – 908 M. Isi pokok :
Memperingati perubahan status tanah Sima Wihara di Pikatan di tetapkan menjadi pelungguh raja atas perintah raja Balitung, ditulis pula urutan Raja Mataram Hindu lengkap dengan tahun pemerintahannya, yaitu :
URUTAN RAJA MATARAM KUNO (W.T. III)
No | Nama | Naik Tahta | Wafat |
1 | Rakai Mataram (Sanjaya) | ? | (mungkin disebut pada L.IA) |
2 | Rakai Panangkaran | 668 C (7 Okt – 746 M) | - |
3 | Rake Panaraban | 706 C (1 April – 784 M) | - |
4 | Rake Warak Dyah Manara | 725 C (28 Marett – 803 M) | (lumah) di Kelasa |
5 | Dyah Gula | 749 C (5 Agustus – 827 M) | - |
6 | Rake Garung | 750 C (24 Januari – 828 M) | (Lumah) di Tluk 768 C (22 Peb – 847 M) |
7 | Rake Pikatan Dyah Saladu | 768 C (22 Peb – 847 M) | 777 C (27 Mei – 855 M) |
8 | Rake Kayuwangi Dyah Lokapala | 777 C (24 Jan – 828 M) | 806 (5 peb – 885 M) |
9 | Dyah Tagwas | 806 C (5 Feb – 885 M) | 807 C (27 Sep – 885 M) |
11 | Rake Gurunwangi Dyah Badra | 808 C (27 Jan – 887 M) | 808 C (27 Sep -887 M) |
12 | Rake Wungkala Humalang | 816 C (27 Nov – 894 M) | ”Minggat” (24 Feb – 887 M) |
13 | Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung | 820 C (23 Mei – 898 M) L.IB. 1 – 8 – IIA. 1 - 6 | 820 C (23 Mei – 898 M) |
Sanjaya sebagai raja pertama Mataram Hindu, yang menggantikan seorang raja sebelumnya yang bernama Sanna. Menurut prasasti Canggal, raja Sanjaya adalah putra Sannaha, saudara perempuan Sanna.
Sanjaya memerintah dengan arif, adil dengan bukti mendirikan lingga untuk keselamatan rakyat. Mata pencaharian rakyatnya bercocok tanam terutama padi. Sanjaya digantikan oleh Panangkaran, putra Sanjaya sebagai pemeluk agama Budha. Prasasti kalasan menyebutkan : Raja panangkaran telah memberikan hadiah tanah dan memerintahkan membangun sebuah candi untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta Budha. Dengan adanya perbedaan agama antara Sanjaya dengan putranya yaitu Pangkaran. Jadi di samping dinasti Sanjaya, di Mataram terdapat dinasti lagi, yaitu dinasti Syailendra. Dengan urutan raja-raja Syailendra sebagai berikut.
2. Bhanu disebut dalam prasasti Plumpungan di Salatiga 752 M.
3. Visnu, Prasasti Ligor B.
Prasasti Kalasan
Prasasti Ratu Boko
4. Indra : Prasasti Kelurkan
5. Samaratungga
6. Pramodyawardani atau Cri Kahulunan yang kawin dengan Pikatan dari Dinasti Sanjaya.
7. Balaputra
Raja-raja dinasti Syailendra dengan nama yang singkat. Memerintah bersama-sama karena terjadi perkawinan antara Pikatan dengan Pramodyawardani. Hal ini menjadi adik Pramodyawardani yang bernama Balaputra perang melawan Pikatan, akhirnya kalah, lari ke Sumatera dan berhasil menjadi raja di Sriwijaya.
Pemerintahan kedua dinasti yang berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Hal ini menjadi bukti bahwa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada sejak dulu.
Apabila urutan raja Mataram Kuno yang tertulis di Wanua Tengah III dianalisis lebih lanjut, kemungkinan suksesi jaman dulu berlangsung dengan keras juga, terbukti ada raja yang memerintah hanya 9 bulan saja.
Sesudah raja Balitung memerintah masih ada beberapa nama lagi seperti : Daksa memerintah 910 – 119, Tulodong : 919 – 921 dan Wawa : 921 – 927 sesudah Wawa wafat digantikan Mpu Sindok menantu Wawa yang memindahkan kerajaannya ke Jawa Timur dan memindahkan dinasti baru yaitu Dinasti Icana pada tahun 928 M.
7. Kerajaan Mataram di Jawa Timur.
Kerajaan Mataram di Jawa timur ini sering disebut kerajaan Medang. Mpu Sindok merupakan penguasa baru di Jawa Timur dan mendirikan wangsa Icyana keturunan Mpu sindok sampai airlangga tertulis di Prasasti Calcuta (1042 M) yang dikeluarkan oleh Airlangga. Isinya antara lain :
a. Menguraikan silsilah Airlangga
b. Peristiwa penyerangan raja Wora-Wari
c. Pelarian Airlangga ke hutan Wonogiri
d. Pendirian Pertapaan di pucangan
e. Airlangga berperan melawan raja Wengker.
Mpu Sindok dari tahun 928 – 949 M. Selang kemudian, muncul Raja Dharmawangsa yang memerintah 991 – 1016 M. Raja Dharmawangsa bermaksud menyerang Sriwijaya, tapi belum berhasil. Pemerintahnya diakhiri dengan peristiwa Pralaya yaitu penyerangan raja Wora – Wari di mana istana Raja Dharmawangsa hancur. Penggnati Dharmawangsa adalah Airlangga yang berhasil membangun kembali kerajaan medang di Jawa Timur : Prasasti peninggalan Airlangga antara lain :
· Batu Kalagen atau Kemalagian
· Prasasti Keboan pasar
· Prasasti Sumengko
· Prasasti Talon di Blitar
Airlangga terkenal sebagai raja yan gbijaksana, digambarkan sebagai dewa wisnu hasil sastra yang terkenal adalah buku arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa.
Pada akhir pemerintahannya Airlangga membagi dua kerajaannya yaitu menjadi jenggala dan kediri. Dua kerajaan ini yang bertahan untuk tetap hidup dalam kerajan kediri. Airlangga wafat pada tahun 1049 M.
8. Kerajaan Kediri (tahun 1042 – 1222)
Pada waktu terjadi pembagian kerajaan Airlangga, Samarawijaya sebagai raja Panjalu. Dan Pani Gerakan sebagai raja Jenggala.
Terjadi perang saudara di antara keduanya. Kendiri tetap berdiri dan kerajaan kediri mempunyai corak khusus yaitu :
· Agama kebanyakan Vaisnawa. Aliran tantrisme berkembang.
· Huruf mengalami perubahan mendekati persegi bentuknya
· Kesusasteraan maju, pembuatan arca atau candi berkurang.
· Raja – raja mempunyai lambang negara tau lencana.
Raja kediri yang pertama Bamecwara yan gmemerintah dari tahun 1117-1130 kemudian diganti oleh Jayabaya 1135-1157. raja yang terrenal dengan ramalannya – jangka jayabaya.
Hasil sastra pada masa pemerintahan adalah :
· Kitab Bharatayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh
· Kitab Hariwangsa kerangan Mpu Panuluh
· Kitab Gatotkacasraya karangan Mpu pululan.
Urutan raja kediri selanjutnya adalah:
· Sarvecvara
· Aryyaecvara
· Kracaradipagandra
· Kamecvara – hasil sastra antara lain : kitab Smaradahana oleh Mpu Darmaja dan Kitab Cerita Panji
· Raja Kertajaya ± 1194 – 1222, yang merupakan raja terakhir dari kediri yang dikalahkan Ken Arok di Ganter.
Sesudah kertajaya masih ada raja – raja kediri yang merupakan vasal dari singasari, yaitu :
· Jayasabha
· Castrajaya
Jayakatwang yang merebut singasari dari Kertanegara. Akhirnya dikalahkan Raden Wijaya.
9. Kerajaan Singasari (tahun 1222-1292)
Sumber sejarah tentang singasari terdapat dalam buku : pararaton dan negarakertagama, ditambah prasasti peninggalnya.
· Pararaton atau disebut juga katuturanira Ken Aron, isinya menceritakan riwayat Ken Aron dari hasil sampai menjadi raja dan urutan raja – raja yang memerintah di singasari. Tidak disebut nama penulis. Kemungkinan merupakan tulisan lebih dari seorang.
· Negarakertagama ditulis oleh prapanca yang merupakan seorang pujangga kraton majapahit pada tahun 1365 : isinya : pandangan filsafat, keindahan kraton majapahit, perjalanan suci Hayum Wuruk ke tempat percandian leluhurnya antara lain ke singasari . memuat riwayat Ken Arok juga.
1. Raja – raja yang memerintah di singasari
Pertama adalah Ken Arok yang berhasil menjadi raja pertama singasari setelah membuat tunggul ametung (akuwu i tumapel dan mengalahkan kertajaya yakni raja kediri di pertempuran ganter 1222).
Istri tunggal Ametung yang bernama Ken Dedes, dipersunting Ken Arok menurut ramalan Ken Dedes akan menurunkan raja – raja besar. Dalam pertempuran di ganter, ken arok mendapat dukungan dari para brahmana, di mana waktu itu memang terjadi pertentangan antara brahmana dan raja kertajaya.
Berdasarkan sumber – sumber sejarha, dapat disusun silsilah raja – raja singasari mulai ken arok sampai kertanegara (dapat dilihat pada lampiran)
Setelah ken arok meninggal, karena dibunuh anusapati (anak tirinya) maka anusapati mengganti sebagai raja. Tohjaya anak ken arok dengan ken umang membalas dendam dengan membunuh anusapati. Tohjaya hanya beberapa bulan saja memerintah karena terjadi pemberontakan dan tohjaya terbunuh. Ronggowuni dan mahisa campaka, sebagai raja dan patih yang memerintah di singasari lebih kurang selama 20 tahun. Pemerintahannya stabil.
Putra ronggowuni yang bernama kertanegara, menggantikan ayahnya menjadi raja singasari. Singasari mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan raja kertanegara.
Kertanegara terkenal dengan gagasannya untuk menyatukan seluruh kerajaan – kerjaan di nusantara di bawah payung kekuasaan singasari. Cita – cita dikenal sebagia wawasan nusantara I. Untuk melaksanakan cita – citanya kertanegara melakukan :
· Perluasan daerah dan hubungan dengan luar negari. Pengiriman expedisi ke sumatra yang terrenal dengan ekspedisi pamalayu 1275 M. kertanegara mengadakan kerajasama denan campa untuk bersama – sama menghadapi ku bilai khan dari cina, yang dianggap sebagai encaman oleh kertanegara. Cina pernah tiga kali mengirim utusan ke singasari agar tunduk atau mengakui kekuasaan cina namun ditolak oleh kertanegara. Baru estela datang utusan cina pada tahun 1289 M yang dipimpin Meng-ki, kertanegara sudah Sian menghadapi cina. Meng-Ki disakiti dan disuruh pulang. Kejadian ini membuat Ku Bilai Khan dan nanti akan menyerang kertanegara.
· Struktur pemerintahan singasari sudah lengkap, yaitu pada pemerintahan kertanegara raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian didampingi dewan penasehat. Di bawahnya masih terdapat pegawai – pegawai yang mengawasi berbagai bidang. Bidang agama, pertahanan dan sebagainya.
· Kehidupan agama, singasari masa pemerintahan raja kertanegara dan Budha sama – sama berkembang. Kertanegara sendiri mertajadi sinkretisme antara agama Hindu – budha. Kertanegara tantrayana.
M. Tugas – Tugas untuk kerajaan Mataran Hindu
1. Menemu tunjukkan lokasi penemuan prasasti canggal.
2. Urutkan nama – nama raja sesuai prasasti kedua :
Warak, pikiran, sanjaya, watu humalang, panangkaran, kayuwangi, panunggalan, garung, balitung
3. Kelopokkan data di bawah ini termasuk wangsa sanjaya atau syailendra:
Pramudyawardani, Bhanu, Samaratungga, Pikata, Panunggalan, Garung, Visnu, Warak, Indra, Kayuwangi
4. Hubungkan dengan garis data di bawah ini. Jelaskan hubungan antara data dengan kalimatmu sendiri.
5. Menemu tunjukkan lokasi penemuan prasasti canggal.
6. Urutkan nama – nama raja sesuai prasasti kedua :
Warak, pikatan, sanjaya, watu humalang, panagkaran, kayuwangi, panunggalan, gurung, balitung.
7. Kelompok data di bawah ini termasuk wangsa sanjaya atau syailendra :
Pramudyawardani, Bhanu, Samaratungga, Pikatan, Panunggalan, Garung, Visnu, Warak, Indra, Kayuwangi.
8. Hubungan dengan garis data di bawah ini. Jelaskan hubungan antara data denan kalimatmu sendiri
Airlangga, Medang, Prasasti Calcutu, Arjunawiwaha, Jayabaya, Ramalan, Kediri, Kitab Bharatayuda.
9. Tuliskan peningalan – peninggalan airlangga dan jelaskan usaha airlangga untuk memajukan pertanian.
9. Akhir Kerjaan Singasari
Dengan politik peruasan daerah yang dicanangkan kertanegara, banyak tentara yang dikirim keluar daerah. Pada waktu sedang sepi penjaga, dan pasukan penjaga istana berkurang, singasari diserang raja kediri yaitu jayakatwang. Menurut pararaton serangan dibagi 2:
· Tentara yang tidak kuat, membawa banyak panji – panji menyerang dari utara dikerjar Raden Wijaya (menantu kertanegara) sampai jauh dari istana)
· Tentara yang kuat dibawah pimpinan Kebo Mundarang diam diam menyerang dari selatan
Kertanegar ameninggal dalam peristiwa ini, dicandikan di dua tempat, di candi jawi dan cindi singasari. Raden wijaya dnegan bantuan pasukan Tar-Tar ( Cina) dapat mengalahkan jayakatwang, dan mendirikan kerajaan majapahit.
Kertanegara sebagia raja terakhir dan terbesar dari kerjaan singasari, diabadikan di beberapa tempat. Terkenal arca kertaneara yang bernama Joko Dolong di Surabaya. Wafatnya kertaneara mengakhiri riwayat kerajaan singasari.
10. Kerajaan Majapahit
1. Sumber – sumber sejarah majapahita yiatu :
a. Prasasti Kudadu
b. Kitab Negarakertagama
c. Kitab Pararaton
d. Buku – buku kidung, mical : kidung Ronggolawe. Kidung Sundayana
e. Prasasti – prasasti yang merupakan peninggalan raja majapahit
f. Berita – berita cina, misal kitab Ying Yai Sheng Lan. Karangan Ma Huan dan catatan – catatan dalam tambo dinasti Ming
2. Berdirinya Majapahit
Estela kerajaan singasari hancur, raden wijaya bersama – sama pengikutnya lari karena dikejar tentara kediri. Smapai di desa kudadu mendapat bantuan dari kepala desa di kudadu, kemudian melanjutkan perjalanan ke madura minta perlindungan kepada Aria Wiraraja. Putra Aria Wiraraja yang bernama Nambi merupakan pengikut Raden Wijaya atas saran Aria Wiraraja, Raden wijaya disuruh pura – pura menyatakan takluk, sesudah dipercaya jayakatwang agar minta daerah di hutan tarik.
Ditarik tersebut Raden Wijaya menyusun rencana untuk mengalahkan jayakatwang. Pada tahun 1293, datang pasukan cina untuk menyerang kertanegara. Raden wijaya mengajak pasukan cina untuk mengalahkan jayakatwang. Jayakatwang berhasil dikalahkan dan ditahan sampai meninggal. Pasukan cina yan gtengah mabuk kemenangan menjadi terlena, situasi ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang pasukan cina, yang banyak terbunuh dan melarikan diri kembali ke cina.
Pasukan cina terebut dipimpin oleh 3 Jenderal Yaitu : Che-p’i, Yi-k’o mu-su dan Kau-Hsing. Ketiga jenderal ini mendapat hukuman setelah tiba di cina
3. Raja –raja yang memerintah di Majapahit
a. Raja pertama Raden Wijaya, bergelar kertarajasa Jaya Wardana (1293-1309M) beliau menikah dengan ke empat puteri kertanegara yaitu : Dyah Dewi Tribuwaneswari (permaisuri) Dyah Dewi Narendraduhita, Dyah Dewi Prajnaparamita, Dyah Dewi Gayatri, Langkah Raden wijaya mengawini putri kertanegara di duga berlatar belakang politik agar tidak terjadi perebuhan kekuasaan.
Pada masa pemerintahannya datang ekspedisi pamalayu dengan membawa dua putri yaitu dara petak dan dara jingga. Dara petak diangkat sebagai salir oleh raden wijaya, sedang dara jingga diperistri oleh pejabat istana. Semua pengikut raden wijaya diberi jabatan sesuai jasanya, misalnya :
· Nambi diangat menjadi patih.
· Ronggolawe diangkat menjadi bupati tuban
· Sora di angkat sebagai tumenggung
· Kepala desa kudadu diberi cina di kudadu
b. Estela raden wijaya meninggal, tahta digantikan oleh jayanegara atau Kalagamet pada tahun 1309, beliau merupakan raja yang lemah, sehingga banyak terjadi pemberontakan. Pada saat ini gajah mada memegang jabatan sebagai kepala Bhayangkari.
1) Pemberontakan Ronggolawe dapat diatasi
2) Pemberontakan lembu sore, dapat di padamkan
3) Pemberontaan nambi, dapat diatasi
4). Pemberontakan kuti pada tahun 1319, dapat diatasi berkat jasa gajah mada dan jasanya tersebut gajah muda diangkat sebagai pati kahuripan pada tahun 1321 gajah mada diangkat menjadi patih daha.
Raja jayanegara pada tahun 1328 meninggal dunia karena dibunuh tanca ( dokter istana) gajah mada turun tangan untuk membantu tanca. Pada maa awal ini memang terjadi banyak pergolakan.
c. Tribuwanatunggadewi (1328-1350 M)
Karena jayanegara tidak mempunyai putra, tahta seharusnya jatuh ketangan gayatri. Karena gayatri memilih menjadi biksuni, maka tribuwanatunggadewi putrinya ditunjuk sebagai wakil dan diangkat menjadi raja ketiga bergelar tribuwanatunggadewi jayawisnuwardani.
Di bawah pemerintahan terjadi pemberontakan sadeng dan kesatapisemuanya dapat di atasi oleh Gajah mada yang telah diangkat sebagai patih majapahit.
Pada saat upacara pelantikan gajah mada sebagai patih majapahit tahun 1331, beliau mengucapkan sumpah yang terkenal dengan nama sumpah palapa. Inti sumpah tersebut adalah bahwa gajah mada tidak akan makan palapa ( arti palapa mungkin semacam rempah – rempah), tidak akan bersenang –seang / istirahat sebelum seluruh kepulauan Nusantara bersatu dibawah kekuasaan Majapahit.
Tahun 1350 Gayatri wafat, maka Tribuwanatunggadewi yang merupakan wakil ibunya segera turun tahta, menyerahkan tahtanya kepada putranya yaitu Hayam Wuruk.
d. Hayam Wuruk (1350 – 11389 M).
Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk ini, Majapahit mencapai jaman keemasannya. Cita-cita Gajah Mada yang diucapkan lewat Sumpah Palapa, disebut pula sebagai Wawasan Nusantara II dapat tercapai.
Wilayah Majapahit, hampir sama dengan wilayah Republik Indonesia, maka Majapahit disebut sebagai Negara Maritim Nasional II.
Selama pemerintahan Hayam Wuruk terjadi tiga peristiwa penting yaitu : peristiwa Bubad tahun 1357, perjalanan suci Hayam Wuruk ketempat leluhurnya serta upacara Crada yang diadakan untuk memperingati wafatnya Rajapadni tahun 1362.
Struktur pemerintahan Majapahit mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Majapahit mempunyai armada angkatan laut yang tangguh di bawah pimpinan MPU nala. Dengan kekuatan militer dan strateginya yang tangguh Majapahit mampu menciptakan stabilitas di wilayahnya.
Dalam bidang ekonomi, Majapahit sebagai pusat perniagaan di Asia Tenggara waktu itu. Hasil-hasil yang diperdagangkan adalah beras, rempah-rempah, garam. Terjadi hubungan dengan negara lain seperti Siam, Ligor, Birma, Kamboja dan Annam.
Hasil sastra jaman Majapahit antara lain :
a) Kitab Negarakertagama karangan Prapanca
b) Kitab Sutasoma karangan Tantular
Sepeninggalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada Majapahit mengalami kemunduran. Pengganti hayam Wuruk adalah puterinya yang bernama Kusumawardhani.
e. Ratu Kusumawardhani (1389-1429 M)
Pada masa pemerintahannya terjadi perang saudara dengan Wirabhumi yang disebut perang peregreg. Berakhir dengan terbunuhnya Wirabhumi. Setelah Kusumawardhani berturut-turut adalah :
f. Dewi Suhita (1429 – 447 M)
g. Bhre Tumapel (1447-1451 M)
h. Bhre Kahuripan (1451-1453 M)
i. Purwawisesa (1457-1467 M)
j. Pandan Salas (1467-1478 M)
berakhirnya pemerintahan pandansalas, diganti dengan pemerintahan Giridrawardhana.
Kerajaan majapahit mulai mundur dan akhirnya runtuh, disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Faktor Politik (dalam dan luar negeri)
dalam negeri, kesatuan Majapahit atas kekuatan Gajah Mada, setelah Gajah Mada meninggal daerah yang luas tersebut tak dapat dipertahankan. Di samping itu banyak daerah Cima yang otonom tak membayar pajak. Luar negeri, pengembangan kekuasaan Cina ke Asia Tenggara.
b. Faktor Ekonomi
majapahit dulu dalam menyatukan daerah pertanian dan bandar-bandar, setelah ada ekspedisi Cina, bandar-bandar lebih suka langsung berhubungan dengan luar negeri. Bandar lebih demokratis, berusaa melepaskan diri dari majapahit.
c. Faktor Agama
perbedaan ideologi. Penyebaran Islam di Asia Tenggara, melalui jalur perdagangan yang lebih dulu terpengaruh adalah bandar, maka bandar beragama Islam, Majapahit masih Hindu. Bandar – bandar menentang Majapahit. Ada pula pendapat yang mengatakan adanya serangan dari Demak. Dalam serat Kondo dan Babad Tanah Jawi runtuhnya Majapahit ditandai dengan candra sangkala : Sirna Ilang Kertaning Bumi : 1400 C = 1478 M.
Rangkuman Sub Kompetensi C
Perkembangan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia diawali kerajaan Kutai dan diakhiri dengan keruntuhan kerajaan Majapahit. Masing-masing kerajaan dijelaskan sumber-sumber yang menuliskan tentang kerajaan tersebut, peninggalan-peninggalannya, tata pemerintahan dan kehidupan masyarakat serta sebab-sebab keruntuhannya. Peristiwa menarik seperti ekspedisi Pamalayu, Sumpah palapa Gajah Mada serta penemuan prasasti – prasasti baru, seperi Wanua Tengah III, Ritibang perlu diulas lebih mendalam. Candi Singasari, Arca Joko Dolog, Kraton Majapahit dapat diamati serta peninggalan yang lain.
Tentukan tunjukkan lokasi kerajaan Singasari dan Majapahit.
1. Urutan data raja-raja Singasari di bawah ini :
Ronggowuni, Anusapati, Kerta-negara, Ken Arok, Tohjoyo
2. Urutan raja-raja Majapahit di bawah ini :
Dewi Suhita, Pandansalas, Kusumawardani, Raden Wijaya, Hayam Wuruk, Jayanegara, Bre Tumapel, TribuwanaPurwawisesa, Bre Kahuripan.
3. Hubungan dengan garis data di bawah ini. Jelaskan saling hubung antar data dengan kalimantmu sendiri.
Kertanegara, Sumpah Palapa, Majapahit, Haya Wuruk, Gadjah Mada, pamalayu, Singasari, Sang Civa Budha.
4. Amatilah gambar dua candi di bawah ini dan sebutkan ciri-ciri yang membedakan antara tipe Candi Jawa Tengah dan jawa Timur.
1. Urutan raja-raja Singasari
Ken Arok – Rohjoyo – Anusapati – Ronggowuni – kertanegara
2. Urutan raja-raja majapahit
Raden Wijaya - Jayanegara - Tribuwana - Hayan Wuruk – Kusumawardani – Dewi Suhita – Bre Tumapel – Bre kuhuripan – purwawisesa – pandansalas.
3. Hubungan antara data
Kertanegara – pamalayu – songasari – sang civa – buddha.
à Kertanegara raja singasari terkenal beragama civa – budha mengadakan ekspedisi pamalayu /perluasan daerah ke Melayu.
Sumpah palapa – majapahit - hayam wuruk gajah mada.
à Sumpah palapa – diucapkan gajah mada pada zaman hayam wuruk raja majapahit terkenal.
4. Ciri-ciri / perbedaan candi jawa tengah dan jawa timur
Candi prambanan | Candi panataran |
Juni nggalan dinasti sanjaya Besar megah candinya banyak Candi induk dan apit Candi giwa / cerita ramayana Ramping runcing Batu kali | Bentuk bangunan tinggi camping Puncak buertingkat dua Bagian bawah berbentuk kubus bagian atas stupa Kaki candi hiasan/relief ridentitas cerita belum diketahui Batu bata |
0 komentar:
Posting Komentar