MANAJEMEN OF THE LEARNING
Menggunakan Informasi
Maten Shipman
A. Ringkasan
Yang paling aktif dalam kegiatan belajar mengajar adalah Guru. Disana mereka dapat berubah dan mengubah system pendidikan. Namun kesempatan untuk berusaha dipengaruhi ketergantungan mendapat informasi dan memiliki motivasi untukmengambil inisiatif. Sebuah percepatan program reformasi yang oleh pemerintah pusat telah habis banyak untuk guru. Namun Peraturan Pendidikan tahun 1998 adalah menjanjikan bahwa guru tidak hanya akan menerapkan Kurikulum Nasional tetapi juga mengembangkannya.
Asumsi ini terus dikembangkan tampaknya mengerikan dimana banyak sekolah berjuang dengan kompleksitas perubahan yang terjadi (pada awal) 1990-an. Sekolah diorganisir kembali, tidak hanya untuk menghasilkan Kurikulum Nasional, yang dikelola secara local, tetapi untuk mempersiapkan dan dirilis sebelumnya informasi rahasia yang dilindungi dalam ruang sekolah. Undang-undang Reformasi Pendidikan tahun 1988 meletakkan penekanan pada kesempatan mendapatkan informasi bagi public sebagai kunci untuk meningkatkan pencapaian.
Kunci sukses manajemen sekolah adalah merekonsiliasi secara professional dengan informasi kepedulian terhadap pelajarbahwa informasi ini diberikan kepada orang tua dan masyarakat yang dilakukan di tingkat sekolah. Inisiatif yang telah berubah bahwa pendidikan yang akan datang, dari guru melalui pendidikan. Jika ingin meneruskan insiatif ini mereka memerlukan
Semua layanan organisasi, termasuk sekolah, bergantung pada keikutsertaan mereka untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, lebih jauh lagi, dengan Kurikulum nasional, local dibiayai dan memerlukan kerjasama antara staf sekolah, dengan orang tua juga diberikan secara berkala.
Dengan demikian informasi yang diambil dalam bab ini kuncinya adalah pengelolaan sekolah dengan benar sebagai prioritas. Banyak yang telah tentunya terpaku dengan sebagian besar informasi di pikiran guru tidak pada tempatnya.. Sekarang Undang-Undang Pendidikan memberikan informasi yang banyak untuk public Hal ini dianggap sangat penting bagi orangtua maupun guru. Kemungkinan besar berpengaruh pada kehidupan anak-anak.
Akhirnya, perubahan dalam ketersediaan informasi, diperkenalkan oleh Undang-Undang Reformasi Pendidikan 1988 telah mengubah arah di mana informasi berjalan.
B. Kegunaan Informasi
IT (Teknologi Informasi), merupakan terbosan dari orang – orang industri. Selagi penurunan produksi, jumlah yang bekerja dengan informasi tersebut berkurang. Pelajaran yang diambil sendiri adalah semakin diarahkan untuk menghasilkan orang-orang dengan keterampilan yang diperlukan. Yang jelas, adalah bahwa kita memiliki informasi terakhir yang di nilai adalah kunci sukses manajemen.
Pengelolaan Belajar
UNTUK INFORMASI MANAJEMEN
Pengendalian Organisasi
Semua organisais tergantung pada ketersediaan data yang memungkinkan manajemen untuk mengatur, memonitor dan menyesuaikan rutinitas. Terutama penting dalam perencanaan keuangan dan akan berkembang di sekolah dengan manajemen local. Itulah mengapa LEAs bekerja sama dengan sekolah untuk menghasilkan indicator kinerja. Itulah mengapa sekolah harus memiliki prosedur akuntansi. Ini adalah hal yang terpenting dalam anggaran, berdasarkan hasil kegiatan dan masa lalu dan saat ini kegiatan dan masa depan adalah sebagai target .
Dengan demikian, informasi yang dibutuhkan untuk mengelola keuangan sekolah tidak dapat dipisahkan dari bagaimana sekolah diatur dan cara belajar yang terorganisir. Jumlah informasi yang diperlukan di sekolah untuk mengontrol buget bisa meningkat (Lihat Coopes dan Lybrand, 1988).
Pengajaran dan Pembelajaran
Mengkonfirmasikan pentingnya seorang kepala yang memiliki tujuan untuk sekolah dan telah dikelola untuk mendapatkan staf dan berbagai dalam berjuang untuk mereka. Yang diperlukan biasanya dalam jangka panjang dan lebih luas dari pada istilah data control. Leas telah mendorong banyak sekolah untukmenghasilkan rencana melibatkan pemeriksaan dan penilaian, dengan spesifikasi tujuan dan cara untuk menjangkau mereka. Ini biasanya sebuah system pendekatan sangat popular di tahun 1970-an, berdasarkan spesifikasi tujuan dan umpan balik dari evaluasi yang berarti diperkenalkan untuk mencapai mereka.
Dalam pendidikan, seperti rencana dapat menunjukkan cara maju dan tetap guru dan masyarakat yang terlibat dalam sekolah.
Perencanaan pada Tingkat Kelas
Di pusat informasi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan pembelajaran adalah penilaian. Yang melayani berbagai tujuan. Merupakan hal yang formatif dalam memberikan umpan balik tentang cara kerja yang terjadi, apa yang terjadi benar atau salah, di mana upaya harus diarahkan, bagaimana kurikulum akan berubah. Hal ini menunjukkan penjumlahan dalam pencapaian pada akhir suatu program dan memberikan nilai untuk perbandingan atau seleksi, atau prediksi. Pengajaran adalah penilaian, beberapa bagian kecil yang harus di pahami .
Bukti yang ada pada kurikulum dan evaluasi, perubahan pada kurikulum dan psikologi belajar dapat diambil bersama untuk mengelola panduan dimaksudkan oleh adopsi suatu model sederhana yang dimainkan oleh bagian penilaian dalam proses pembelajaran. Bukti di kurikulum memberikan petunjuk tentang bagaimana caranya.
Gambar 5.1 Model Situasi Pembelajaran
Pengajaran dan Pembelajaran
Perubahan dapat dilakukan. Bukti pada bimbingan belajar tentang langkah-langkah praktis yang dapat meningkatkan pembelajaran. Factor umum yang dalam prakteknya adalah penilaian. Situasi belajar yang dapat sebagai model ditampilkan dalam Gambar 5.1
Menunjukkan posisi pusat penilaian. Informasi diperoleh disampaikan kepada guru yang dapat bertindak untuk memberikan saran dan kedua orang tua murid, untuk menyesuaikan
Membawa sekolah dan kelas perencanaan bersama
Yang membagi antara manajemen manajemen informasi mengalir ke bawah dan atas informasi tentang belajar telah luar biasa dan figur sekolah yang kurang. Pada pertengahan tahun 1980-an kesenjangan yang telah menunjukkan dalam mengalanisa kurikulum sekolah (lihat contoh DES, 1985a). banyak anak-anak baik yang keluar darisubjek terpenting atau tidak meliputi wilayah yang mereka kuasai. Setelah 1988, para guru memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka tetap dalam kurikulum yang luas dan seimbang. Dewan Kurikulum Nasional memiliki tanggung jawab yang sama di tingkat nasional. Penilaian Kurikulum Nasional adalah untuk memastikan bahwa anak-anak belajar secara berkelanjutan dan mendorong dengan memberikan informasi tentang tingkat pencapaian pada Sasaran.
Perencanaan bukan berarti pelaksanaan yang membabi buta. Kurikulum Nasional yang ditetapkan melalui pencapaian Sasaran dan program studi yang singkat. Ia menyediakan kerangka kerja saja. Secara luas keseimbangan kurikulum dan perkembangan anak-anak masih harus dijamin oleh para guru. Namun tanggung jawab masih berada pada guru untuk memastikan hak yang luas dan pendidikan yang seimbang telah dilakukan pada tiap-tiap individu anak.
Yang wajib memberikan informasi tentang belajar adalah guru maka akan menjadi beban tetapi juga kesempatan bagi para guru. Ini adalah tantangan ke sekolah untuk menggunakannya secara efektif. Reformasi 1988 dengan Undang-Undang Pendidikan akan mengambil satu decade diterapkan.
Scenario terburuk untuk berusaha menghasilkan informasi ini harus disia-siakan oleh meninggalkan data dalam file. Akan sama halnya pemborosan di sekolah itu. Setelah penilaian adalah Kurikulum Nasional, para guru akan dilacak sampai sepuluh level anak-anak di sekitar
Pengajaran dan Pembelajaran
Kurikulum Nasional penilaian itu dilakukan tidak sulit untuk menjawab beberapa pertanyaan penting tentang keberhasilan sekolah dalam pengamanan yang hak yang merupakan pembenaran dari Kurikulum Nasional. Sebagai contoh, masing-masing masalah berikut.
1. Yang dicapai di tingkat mata pelajaran khusus oleh perempuan dan anak laki-laki karena kemajuan melalui sekolah
2. Kemajuan yang dibuat oleh anak-anak dari berbagai kelas social atau suku;
3. Dampak identitas
4. Sumber daya dialokasikan untuk pendidikan anak-anak dengan kebutuhan khusus dan pencapaian mereka.
Mengorganisir dan memeriksa informasi
Sebagian besar kepala sekolah mengambil tanggung jawab untuk mengumpulan dan distribusi informasi. terutama ketika akan ada tuntutan keuangan serta administrasi akademik dan informasi. Hal termudah untuk mewakili tugas adalah pengumpulan dan distribusi dari luar dokumen. Seseorang pada staf produksi harus membangun sebuah arsip baru informasi mengenai pelaksanaan dari Undang-undang Pendidikan 1988, untuk digunakan oleh staf, gubernur dan orang tua.
“Managemen of The Learning”
Nama : M. NAWAWI RAMBE, S.Ag
Mata Kuliah : Managemen dan Kepemimpinan Sekolah
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Salfen Hasri, M.Pd
2 komentar:
ah, sekali-sekali komen di catatan kuliah aaaahhh!...
teknologi informasi sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan...
dukung penuh ariebae jadi mendiknas...
Posting Komentar