PENULISAN SEJARAH DAN
BUDAYA MELAYU
A. Beberapa pengertian
Istilah “sejarah” dalam konteks ini berarti masalalu berupa “penulisan sejarah” yang merujuk kepada sumber atau karya sejarah yang dihasilkan penulisan tempatan.
“Kebudayaan “ diartikan sebagai hasil karya dan karya manusia , baik dalam bbentuk materil , buah pikiran maupun corak hidup manusia Dengan demikian kebudayaan lebih mengarah kepada cara hidup , baik maa kini maupun kehidupan masa silam. Menurut EB. Taylor kebudayaan mencakup aspek yang amat luas , yakni pengetahuan , kepercayaan, kesenian , moral dan adat istiadat dan segala kebiasaan yang dilakukan dan dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
DiSumatra khususnya Riau menghadapi prasejarah yang sulit, terutama dalam usaha memperoleh gambaran tentang asal -usul penghuni pertamabeserta kebudayaannya. Hal ini disebabkan di Sumatra khususnya Riau hamper tidak ditemukan fosi-fosil dan artefak-artefak yang dapat mendukung kearah penelitian itu.
Hingga sekarang Sumatra tidak menghasilkan tulang-tulang dari manusia pertama. Semua penyelidikan geologi yang dilakukan diSumatra selama abad terakhhir tidak berhasil menemukan fosil mamalia prasejarah, seperti yang ditemukan di Jawa. Walaupun di Riau belum ditemukan fosil-fosil dan kurangnya artefak-artefak sebagai sumber utama untuk mendapatkan keterangan tentang kehidupan manusia pertama di Riau, tetapi para peneliti masih dapat mengambil manfaat terdapatnya suku-suku terkebelakang yang hidup dibeberapa bagian daerah Riau saat ini Suku-suku yang dimaksud adalah suku-suku sakai di daerah Minas, Duri Siak, Sungai Apit, suku orang hutan atau suku orang Bonai di Kecamatab Kuto Darussalam dan kepenuhan Kampar, Suku Akik di Kecamatan Rupat Bengkalis, suku Talang Mamak di Siberida, Rengat dan Pasir Penyu, suku laut atau orang laut di Indragiri Hilir dan Kepulauan Riau.
Setyawati Sulaiman memperkirakan orang Senoi di Melaka sebagai sisa yang termurni dari orang Wedda Di Indonesia menurutnya cirri-ciri kehidupan orang Wedda itu ada pada orang sakai di Riau dan orang Kubu di Riau, Palembang dan Jambi.
Kemudiain menyusul kedatangan ras rumpun Melayu, Glombang pertama dating sekitar tahun 2500-1500 SM yang disebut bangsa “ Proto –Melayu atau “ Austronesian” ke Asia menyebar kesemenanjung Tanah Melayu dan terus ke bagia Barat Nusantara, termasuk Nusantara.Mereka adalah pendukung kebudayaan zaman batu(Nheolitichum) atau yang mencerminkakn kehidupan manusia dalam zaman Neolithic. Pada masa itu manusia telah mampu menghasilkan bahan makanandengan cara bertani.
B. Masalah penulisan sejarah
Sejarah islam dikawasan Melayu atau Asia Tenggara , khususnya diawal perkembangannya , terasa agak rumit ini disebabkan karena pengkajian-pengkajian sejarah Islam di Asia Tenggara dari berbagai aspek, baik oleh kalangan sejarawan asing maupun tempatan hingga kini belum mampu merumuskan suatu paradigm historis yang dapat dijadikan pegangan bersama.
TEORI KEDATANGAN ISLAM
A. Asal usul Kedatangan Islam
Terdapat tiga teori tentang datangnya Islam ke Dunia Melayu atau Asia Tenggara . Teori pertama : menyatakan bahwa islam datang langsung dari Arab, atau tepatnya Hadramaut(1820), Keyzer(1859), Niemannn(1861), dan Veth (1978).Crawfurd menyatakan , Islam datang langsung dari Arab. Teori kedua, Islam di Nusantara datang dari India (Dikemukakan oleh Pijnapel(1872) Toeri yang ketiga yang dikemukakan oleh Fattimi , bahwa kebanyakan orang terkemuka di Pasai adalah orang Benggali atau keturunan mereka dan Islam muncul pertama kali di Semenanjung Malaya adalah dari arah pantai timur.
B. Hubungan Timur Tengah – Dunia Melayu
Hubungan Timur Tengah ( Arab) dengan dunia Melayu atau Asia Tenggara tidak
Terlepas dari menyebutkan jasa hubungan Timur Tegah –Cina pada umumnya
bersifat diplomatic. Duta muslim datang ke Cina pada masa khalifah ketiga , Usman bin Affan. Dalam masa Dinasti Umayyah dilakukan ekspansi Islam ke Persia dan anak Benua India. Selama sekitar 90 tahun Dinasti Umayyah, tak kurang dari 17 duta muslim datang ke Istana Cina. Ini diikuti oleh sekitar 18 duta yang dikirim oleh penguasa Dinasti Abbasiyah.
Kontak antara Timur Tengah dengan Nusantara pertama kali dinformasikan oleh seorang pengembara Cina I-Tsing, ketika ia menumpang pada kapal Arab atau Persia dari Kanton berlabuh di pelabuhan muara Sungai Bhoga ( Sribhoga, atau sribuza, sekarang Musi ). Sribuza telah diidentifikasikan sebagai Palembang, Ibukota Sriwijaya.
Di samping pusat perdagangan, Sriwijaya juga merupakan pusat terkemuka ke ilmuan Budha.
C. Turki ‘ Usmani dan Nusantara
Dengan kehadiran angkatan laut Utsmani di lautan India tetapi juga menyebabkan terciptanya pelayaran yang lebih aman bagi jemaah haji. Seluruh rute haji di wilayah kekuasaan Utsmani ditempatkan dibawah kontrolnya . Kafilah haji diorganisasi di bawah pengawasan sultan-sultan Utsmani, kini dapat langsung menuju Mekkah tanpa hambatan berarti. Sultan Sulaiman melepas armada khusu dibawah komando Gubernur Mesir Khadim Sulaiman Pasha untuk membebaskan semua pelabuhanyang dikuasaiPortugis, dengan demikian mengamankan pelayaran haji ke Jeddah.
Berikut kebesaran Melaka dilanjutkan oleh pewarisnya, Johor-Riau . Setelah Melaka jatuh ke tangann Portugis , kesultanan Aceh tampil mengambil andil dalam partisipasi Nusantara dan perdagangan rempah-rempah di lautan India. Portugis merampas kapal Aceh dan menjarah muatannya yang tak ternilai.kondisi ini membuat Aceh memperkuat armadanya dan pada pertengahan abad ke-16 Aceh berada pada puncak kejayaannya.
Perhatian cukup besar dari Turki Utsmani terhadap muslim Asia Tenggara tidak diragukan lagi pada bulan Juni seorang Duta Aceh berada di Istambul untuk meminta bantuan militer Utsmani guna menghadapi Portugis.
Kaum muslim Nusantara mengambil banyak inisiatif untuk menjalin hubungan politik dan keagamaan dengan dinasti Utsman dan sekaligus memainkan peran lebih aktif dalam perdagangan di laut India.
0 komentar:
Posting Komentar