Istighfar merupakan asas ubudiyah. Ketika seorang hamba beristighfar ia akan merasakan betapa hina dan rendah dirinya, akan selalu merasakan bahwasanya ia tidaklah ada apa-apanya dibanding Sang Khalik dan amat sangat membutuhkan-NYA dalam mengarungi bahtera kehidupan. Maka dianjurkan dalam beristighfar untuk merendahkan diri, ikhlas kepada-NYA dan tentunya istighfar tersebut tidak hanya sekedar terucap dengan bibir saja namun hatipun harus digerakkan.
Taubat adalah tindak lanjut dari penyesalan atas kesalahan yang pernah dilakukan. Taubat yang sebenar2nya memerlukan empat syarat: (1) mengakui sepenuhnya bahwa apa yang pernah dilakukan adalah suatu kesalahan, (2) menyesali apa yang sudah dilakukan, (3) bertekad untuk tidak melakukannya lagi, (4) jika kesalahannya berkaitan dengan manusia, maka kompensasinya harus ditunaikan. Taubat akan diterima hanya bila keempat syarat itu dipenuhi. Allah Maha Mengetahui, Pengampun, Penyayang dan Penerima Taubat.
Allah swt memuji mereka yang selalu beristighfar (Al Mustaghfirin) dan bertaubat. Tidak ada seorang nabi pun yang tidak beristighfar. Nabi Muhammad Saw pun mengamalkan istighfar. Beliau selalu mengamalkan perbuatan yang terbaik (afdhal) secara terus menerus. Jika Rasullulah Saw yang ma'shum dan dosanya sudah diampuni baik dimasa lalu maupun di masa akan datang selalu beristighfar seratus kali dalam sehari, bagaimana dengan kita….?
Dalam istighfar/taubat ada maslahah yang tidak diketahui oleh seorang hamba. Para ulama salaf berkata, dosa seorang hamba bisa membawanya ke surga,dan amal seorang hamba bisa membawanya ke neraka. Mereka berkata: Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ketika seorang hamba berbuat dosa,setiap kali mengingatnya ia menangis,menyesal dan akhirnya bertobat dan beristighfar, tunduk kepada-NYA berusaha melakukan perbuatan baik tanpa mengulangi lagi dosa tersebut,maka ia akan mendapatkan rahmat-NYA dan masuk surga. Sebaliknya ketika ia berbuat baik,kemudian riya',sombong,ta'jub atas pujian orang kepadanya,maka ia akan mendapat kemurkaan Allah dan akhirnya masuk neraka. Tanda-tanda kebahagian adalah menjadikan perbuatan baik berada di belakang punggungya dan perbuatan dosa di depan pelupuk mata. Sebaliknya tanda-tanda kesengsaraan adalah menjadikan perbuatan baik di pelupuk mata dan kejelekannya di belakang punggungnya. Alangkah beruntungnya seseorang yang sibuk dengan aibnya sendiri dan memperbaikinya serta melupakan aib orang lain.
Banyak faedah yang didapatkan dari istighfar dan taubat, tentunya semakin sering kita beristighfar semakin dekat kita kepada Sang Khalik .Sesungguhnya kita adalah makhluk yang lemah kita membutuhkan istighfar sebagaimana makan dan minum. Istighfar melepaskan hamba dari perbuatan yang makruh menjadi mahbub (yang dicintai), yang kurang menjadi lebih sempurna. Ia mengangkat amal ke derajat yang lebih tinggi/sempurna.
sumber : http://www.facebook.com/home.php?#!/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/istighfar-dan-taubat/418069861041
Istighfar dan Taubat
Diposting oleh
kulingetik
Jumat, 14 Mei 2010
0 komentar:
Posting Komentar