:) hari senin selalu jadi awal minggu :)

Setiap awal minggu di mulai dengan hari senin , berarti berakhirlah hari minggu dan @rie sendiri bakal memulai rutinitas seperti biasa,,, alhamdulillah ketikan yg padat bgd yg menjadi hidangan @rie setiap hari,,, *alhamdulillah dg itu rezeky lancar euy* dan postingan di awal minggu yang bakal @rie postingin ke blog kulingetik adalah pelajaran geografi kelas X SMA Yekap Dumai yang menurut @rie adalah pilihan u/ berbagi ilmu semoga bermanfaat u/ semua .... !! *_~

UNSUR – UNSUR UTAMA SIKLUS HIDROLOGI

Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Diperkirakan hamper tiga per empat muka bumi tertutup oleh air.

Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.

Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :

a. Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut.

b. Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan angina membawa air, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi.

c. Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa angina ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.

Terjadinya silus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologist dan klimatologis, antara lain :

a. Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapa air laut.

b. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuhan-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun.

c. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan evaporasi dan transpirasi.

d. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.

e. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.

f. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.

g. Run Off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.

h. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah secara vertical.

i. Perkolasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah secara horizontal.

IDENTIFIKASI BERBAGAI JENIS PERAIRAN

1. Sungai

Sungai adalah air tanah yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari 3 jenis limpasan, yaitu limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari anak-anak sungai dan limpasan dari air tanah.

Ada berbagai bentuk atau tipe sungai yaitu :

  1. Sungai konsekwen lateral, yakni sungai yang arah alirannya menuruni lereng-lereng asli yang ada di permukaan bumi seperti dome, block mountain, atau dataran yang baru terangkat.
  2. Sungai konsekwen longitudinal, yakni sungai aliran sejajar dengan antiklinal (sebagian puncak gelombang pegunungan).
  3. Sungai subsekwen, yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah sungai konsekwen lateral terjadi erosi mundur yang akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran baru yang mengikuti arah strike (arah patahan)
  4. Sungai superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan sediment datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya.
  5. Sungai anteseden, yakni sungai yang arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi pengangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya dapat terjadi bila pengangkatan tersebut berjalan dengan lambat.
  6. Sungai Resekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope (kemiringan patahan) dari formasi-formasi daerah tersebut dan searah dengan sungai resekwen lateral. Sungai resekwen ini terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan anak sungai subsekwen.
  7. Sungai obsekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi-formasi patahan.
  8. Sungai insekwen, yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata.
  9. Sungai reverse, yakni sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri.
  10. Sungai komposit, yakni sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar merupakan sungai komposit.
  11. Sungai anaklinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan, yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawnan daerah arah arus sungai.
  12. Sungai compound, yakni sungai yang membawa air daerah yang berlawanan geomorfologinya.

  1. Pola Aliran Sungai

Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut :

a. Pararel adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerah yang luas dan miring sekali, sehingga gradient dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus. Pola ini misalnya dapat terbentuk pada suatu coastal plain (dataran pantai) yang masih muda yang lereng aslinya miring sekali ke arah laut.

b. Rektangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku-siku.

c. Angulat adalah pola aliran yang tidak membentuk sudut siku-siku tetapi lebih kecil atau lebih besar dari 900.

d. Radial Sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.

e. Radial Sentripetal adalah pola aliran pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.

f. Trelis adalah pola aliran yang berbentuk seperti trails

g. Anular adalah variasi dari radial pattern.

h. Dendritik adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman. Terdapat pada daerah yang batu-batuannya homogen, dan lereng-lerengnya tidak begitu terjal, sehinga sungai-sungainya tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.

  1. Meander Sungai

Meander adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai.

Pada lengkungan meander masing-masing terdapat dua sisi. Bagian dari lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkan aliran tersebut berpindah disebut under cut. Aliran air

Sungai San Juan merupakan salah satu contoh sungai bermeander yang melakukan erosi pendalaman terhadap batuan dasar sehingga sungai tersebut berkedudukan tepat di dasar lembahnya.

  1. Delta

Pada ujung aliran dekat muara di laut atau danau, akan terbentuk suatu endapan yang disebut delta. Delata memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ada factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut antara lain : jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.

  1. Identifikasi Berbagai Proses Pelapukan/Pengikisan Sungai

Secara alami, sungai mengalir sambil melakukan aktivitas yang satu sama lain saling berhubungan, yakni : erosi (pengikisan), pengangkutan (transpotasi), dan penimbunan atau pengendapan (sedimentasi). Ketiga aktivitas tersebut tergantung pada faktor-faktor kemiringan daerah aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan aliran air.

Makin besar kemiringan aliran sungai, makin besar pula aktivitas pengikisan danpengangkutan. Sebaliknya, penimbunan akan semakin intensif pada daerah datar, di mana aliran mengalir lambat sehingga air mempunyai kesempatan untuk mengendapkan material yang dibawahnya.

Bahan yang diangkut oleh sungai terdiri atas material halus yang melayang dan bongkah batu yang menggelinding di dasar sungai. Bahan-bahan yang diangkut sungai mengalami pengendapan mulai dari material yang kasar dan berukuran besar seperti bongkah, krakal, dan kerikil, menyusul kemudian material yang lebih halus seperti pasir, dan lempung. Akibat dari proses erosi sungai yang aktif maka terbentuklah beberapa bentuk lembah sungai.

Lembah sungai adalah suatu bentuk permukaan yang lebih rendah daripada bagian lainnya yang dihasilkan oleh pengikisan air. Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui tiga proses yakni : pendalaman, pelebaran, dan pemanjangan.

¯ Pendalaman lembah sungai

Serpihan batuan yang terbawa oleh aliran yang deras juga turut mengikis dan mempercepat pendalaman saluran, yang disebut sebagai pengikisan mekanik. Di samping itu, berjalan pula proses pengikisan kimiawi berupa pelarutan dan reaksi asam terhadap dasar dan tepi saluran sungai.

¯ Pelebaran lembah sungai

Pada daerah datar, proses erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi menyamping (lateral). Hal ini disebabkan lambatnya kecepatan arus yang mengalir. Erosi lateral yang dominant bersifat melebarkan saluran dan lembah sungai.

¯ Pemanjangan lembah sungai

Pemanjangan lembah dapat terjadi karena terjadinya penurunan permukaan laut, sehingga daratan bertambah maju, dank arena pertumbuhan delta, yang berarti menambah pula muka daratan.

Perkembangan suatu lembah sungai menunjukkan umumnya. Umur disini merupakan umur relatif berdasarkan kenampakan bentuk lembah tersebut yang terjadi dalam beberapa tingkat (stadium).

Pada stadium muda pembentukan lembah mulai terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut :

1) Penampang lintang dari lembah berbentuk V. hal ini disebabkan karena daya kikis vertical yang kuat akibat gradient masih besar

2) Sungai masih banyak mempunyai erosi basis sementara

3) Daya angkut aliran air sungai masih merupakan daya angkut yang terbesar

4) Lebar pada bagian bawah lembah sama dengan lebar saluran sungai.

5) Dasar lembah masih belum merata.

Selanjutnya, pada stadium dewasa lembah sungai akan memiliki cirri sebagai berikut.

1) Gradien sungai menjadi lebih kecil

2) Erosi yang berperanan penting adalah erosi lateral, sedangkan erosi vertical praktis sudah tidak terjadi.

3) Pada bagian akhir stadium dewasa sungai sudah mengalami pendataran dasar sungai

4) Lembah sugnai berbentuk U, yang ukuran lebarnya melebihi dalamnya.

5) Pada dasar lembah terdapat dataran banjir (flood plain) dan pada flood plain sungai membentuk kelokan (meander).

6) Dengan dasar lembah sungai sudah merata maka tidak terdapat lagi erosi dasar sungai.

¯ Kualitas Fisik Air Sungai dan Pemanfaatan Sungai

Sungai mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, misalnya sebagai berikut :

a. Sungai banyak mengandung bahan – bahan bangunan seperti pasir, batu kali, dan kerikil

b. Sungai dapat memberikan mata pencarian penduduk seperti pengambilan pasir, batu-batu, pencarian bijih emas, intan, timah alluvial, dan perikanan.

c. Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik

d. Sungai dapat digunakan untuk kepentingan pengairan, misalnya dengan dibuat waduk.

e. Untuk menambah kesuburan tanah karena sungai banyak mengandung mineral yang banyak dibutuhkan suatu tanaman.

f. Hasil pengendapan sungai dapat menghasilkan dataran alluvial yang subur.

g. Sungai mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan suatu industrik yang banyak memerlukan air, misalnya industri bata, genting, dan lain-lain.

h. Sungai untuk lalu lintas air.

2. Danau

Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekukan tertentu, yang biasanya berbentuk mangkuk. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Keempat sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan emmberikan suplai air pada danau.

Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut :

a. Danau air asin

Danau air asin terdapat di daerah semi arid dan arid, di mana penguapan yang terjadi sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran. Danau-danau yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah arid yang mempunyai kadar garam tinggi. Contoh-contoh danau dengan kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar garamnya sebesar 18,6%, dan Danau merah (dekat Laut Asam), kadar garamnya 32%.

b. Danau air tawar

Danau air tawar terutama terdapat di daerah-daerah humid (basah0 di mana curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi danau ini merupakan danau terbuka. Contohnya adalah danau-danau air tawar dari air hujan adalah danau-danau di Indonesia. Contoh danau air tawar dari air hujan atau salju adalah danau-danau di Kanada.

Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

a. Danau tektonik

Danau tektonik terjadi karena gerak dislokasi (Perpindahan lokasi) di permukaan bumi yang menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk, dan lain-lain. Slenk yang diapit oleh horst, di sekitarnya dapat membentuk danau kalau mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, dan mata air). Contoh danau tektonik adalah Danau Nyasa dan Danau Tanganyika di Afrika Timur, serta Great Basin di Amerika Serikat.

b. Danau lembah gletser

Setelah zaman es berakhir, daerah-daerah yang dulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi oleh oleh air. Kalau lembah yang telah terisi air itu tak berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau.

c. Danau vulkanis

Danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanis. Pada bekas suatu letusan gunung api akan timbul suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis. Jika dasar cekungan tersebut kemudian tertutup oleh material vulkan yang tak tembus air, hujan yang jatuh akan tertampung dan membentuk danau vulkanis. Bentuk dan luas danau vulkanis yang terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya. Sebagai contoh, pada tipe gunung api mar akan terbentuk danau mar. di Indonesia terdapat banyak danau vulkanis, misalnya : Mar Gunung Lamongan, Danau Toba yang merupakan danau kaldera, danau kawah di Gunung Kelud, dan lain sebagainya.

d. Danau Dolina

Danau Dolina/Dolin merupakan danau yang terdapat di daerah karst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Danau dolina dapat juga terjadi karena adanya air di dalam tanah kapur tinggi.

e. Danau Terbendung

Runtuhan gunung, moraine ujung dan gletser, aliran lava yang membendung lembah sungai, sehingga aliran airnya akan tertahan dan akhirnya membentuk danau. Di sini termasuk pula danau hasil bendungan manusia yang disebut waduk atau dam. Beberapa contoh waduk yang terdapat di Indonesia, misalnya Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, Waduk Gajahmungkur, dan lain sebagainya.

f. Danau karena erosi sungai

Contoh : danau tapal kuda (oxbow lake)

Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam factor

Luas perairan danau alam di Indonesia kurang lebih 1,85 juta hektar atau 0,52 persen dari luas daratan, yang sebagian besar belum dimanfaatkan secara maksimal. Air danau di Indonesia umumnya masih memenuhi syarat kecil danau Pluit di Jakarta yang sudah tidak layak bagi semua peruntukan karena kandungan nitrat, fosfat, khlorida, dan sulfat sangat tinggi.

3. Rawa

Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah Lumpur dengan kadar air relatif tinggi.

Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena sedimentasi akuatis. Oleh karena itu, rawa dapat dijumpai pada tempat-tepat yang syarat-syarat sedimentasi akuatisnya memungkinkan, misalnya daerah-daerah pantai Papua (Irian Jaya), pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, dan pantai Kalimantan, daerah rawa-rawa merupakan sarang nyamuk malaria. Nyamuk malaria dapat diberantas dengan membuat perikanan di daerah tersebut. Untuk mengubah rawa menjadi daerah pertanian harus dilakukan drainase terlebih dahulu.

Rawa dilihat dari genangan airnya, dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

a. Rawa yang airnya selalu tergenang

b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang

Rawa dapat di manfaatkan sebagai berikut.

a. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah.

b. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan.

c. Sebagai sumber pembangkit listrik.

d. Sebagai objek wisata.

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Aliran Sungai adalah wilayah tampungan air yang masuk ke dalam wilayah sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Factor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah iklim, jenis batuan yang dilalui DAS, dan banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Sedangkan cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alur sangat tergantung pada bentuk lereng DAS.

Perhitungan banyaknya hujan di DAS dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara berikut :

1. Metode Isohyet digunakan kalau luas DAS lebih besar dari 5.000 km2. Isohyet adalah garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai jumlah curah hujan yang sama selama suatu periode tertentu

2. Metode Thiessen, digunakan kalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit, dengan luas antara 1.000 – 5.000 km2

Daerah-daerah aliran sungai, dibagi 3 yaitu di daerah hulu sungai, daerah tengah sungai, dan di daerah hilir sungai.

DAS di bagian tengah sungai, keadaannya relatif landai sehingga jalur transportasi dan komunikasinya relatif mudah. Daerah ini merupakan aktivitas penduduk, seperti pertanian, perdagangan, perindustrian dan merupakan pusat-pusat permukiman penduduk. Di daerah hilir sungai, banyak dimanfaatkan untuk permukiman dan areal pertanian (misalnya. Areal tanaman padi, jagung, dan tanaman kelapa).

POTENSI AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).

1. Lapisan kedap

Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen. Contoh lapisan kedap, yaitu geluh, napal, dan lempung.

2. Kadar tak kedap

Kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan tembus air ialah pasir, padas, kerikil, dank apur. Contoh lapisan tembus air ialah pasir, padas, kerikil, dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik karena merupakan tempat berkumpulnya air, sehingga pada lapisan-lapisan atas terbentuk tubuh air.

Di antara kedua lapisan tersebut, yakni kedap dan lapisan tak kedap, terdapat lapisan peralihan yang merupakan variasi dari dua jenis lapisan tersebut.

3. Penampang Air Tanah

Agar kelestarian air tanah di lingkungan kita tetap terjamin, maka perlu di cegah hal-hal berikut.

  1. Penggunaan air tanah yang berlebih-lebihan oleh pengusaha untuk keperluan industri harus di cegah, karena akan mempercepat penurunan volume air tanah
  2. Kepadatan penduduk dan permukiman yang berlebih juga harus dicegah, karena berkaitan dengan emmbesarnya konsumsi air tanah.
  3. Peraturan yang ditetapkan pemerintah agar ditaati dalam pemanfaatan air tanah (tawar) di daerah pantai, agar tidak terjadi perluasan.
  4. Perusakan hutan dan lahan penghijauan harus di cegah agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
  5. Konversi atau perubahan penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
  6. Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) deperketat, khususnya terhadap air tanah, terhadap rencana pembangunan.
  7. Pembuangan/kontaminasi limbah terhadap air tanah agar dihindarkan, baik limbah domestic (dari masyarakat) maupun limbah industri.

4. Pemanfaatan Air Tanah

Beberapa wilayah di Indonesia mempunyai kandungan air tanah yang potensial. Hal ini disebabkan antara lain karena :

  1. Intensitas curah hujan cukup tinggi rata-rata lebih dari 2.000 mm/tahun
  2. Besarnya populasi tumbuhan – tumbuhan penutup daratan ± 41.850 jenis dan sekitar 75% berupa lahan kehutanan.
  3. Sejak dahulu Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, sehingga aneka jenis tanaman turut memperbesar absorbsi terhadap air permukaan. ‘

Pemanfaatan air tanah dapat dilakukan dengan mudah yakni dengan menggali atau mengebor lapisan tanah.

PENYEBAB DAN USAHA MENGURANGI RESIKO BANJIR

Lembah sungai, hasil pengendapan sediment pada bekas aliran yang di tinggalkan akan membentuk suatu lengkungan dataran yang luas, yang disebut dataran banjir.

Beberapa dampak adanya banjir yaitu sebagai berikut :

1. Mendatangkan kerugian bagi manusia misalnya rumah rusak, jalan rusak, dan jembatan hancur.

2. Daerah sawah yang tergenang air akan mengakibatkan gagal panen.

3. Daerah permukiman penduduk yang terkena banjir akan terjadi polusi air, sehingga dapat menjadi media penyebaran penyakit perut dan penyakit kulit.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko banjir antara lain sebagai berikut :

1. Upaya penghijauan dan penghutanan kembali wilayah gundul untuk mempertinggi kapasitas peresapan air.

2. Pembuatan teras-teras dan guludan pada lahan miring yang memenuhi syarat bagi pencegahan erosi tanah.

3. pembuatan tanggul-tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapa air sungai pada musim hujan.

4. Diadakan perluasan sungai dan pengerukan sungai bagian dasar lembah pada musim kemarau.

5. Pembuatan terusan saluran air

6. Pembuatan bendungan serba guna untuk menampung dan memanfaatkan air sepanjang tahun.

7. Di kawasan perkotaan di buat kanal-kanal sungai, selokan-selokan air, dibuat pintu air, dibuat tanggul-tanggul pada tepi kota sepanjang batas aliran sungai.

8. Peningkatan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan hidup melalui pendidikan formal/nonformal dan melalui media massa.

PANTAI DAN PESISIR LAUT

Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut yang masih terpengaruh oleh proses – proses abrasi (pengikisan oleh air laut), sedimentasi (pengendapan), dan pasang surut air laut.

Menurut bentuknya pantai dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pantai landai danp antai terjal.

Pesisir adalah daratan di tepi laut yang tergenang pada saat air pasang dan kering pada saat air laut surut. Wilayah pesisir lebih luas dari pada wilayah pantai. Wilayah pesisir lebarnya bias mencapai antara 50 – 100 m. pada daratan wilayah pesisir terdapat proses perembesan air laut, pasang surut air laut, dan hembusan angina laut. Sedangkan di perairan masih dipengaruhi oleh sifat-sifat daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar. Pesisir merupakan daerah yang rawan terhadap proses abrasi serta kerusakan yang ditimbulkan oleh aktifitas manusia. Oleh sebab itu, daerah-daerah pantai harus dilestarikan fungsinya.


EKOSISTEM PANTAI/PESISIR

1. Hutan mangrove

Hutan mangrove merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove dapat hidup dengan subur kalau wilayah pesisir tersebut memenuhi syarat-syarat seperti berikut.

1. Terlindungi dari gempuran ombak dan arus pasang surut yang kuat

2. Daerahnya landai atau darat

3. Memiliki muara sungai yang besar dan delta

4. aliran sungai banyak mengandung Lumpur

5. Temperatur antara 20 – 40 derajat Celcius

6. Kadar garam air laut antara 10 – 30 per mil.

Adapun fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu :

  1. Penyediaan nutrient bagi biota perairan
  2. Tempat berkembanbiaknya berbagai macam ikan
  3. Penahan abrasi
  4. Penyerap limbah
  5. Pencegah intrusi air laut
  6. Penahan amukan angina taufan dan gelombang yang besar.

Fungsi ekonomis dari hutan mangrove yaitu untuk:

  1. Bahan baker, bahan kertas dan bahan bangunan
  2. Perabot rumah tangga
  3. Bahan penyamak kulit dan pupuk hijau

2. Terumbu karang

Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga berkapur, dan organisme-organisme lain yang menghasilkan kalsium karbonat.

Factor-faktor sebagai berikut :

a. Kedalaman sekitar 10 meter ddari permukaan laut

b. Temperatur antara 25 – 29 derajat Celcius

c. Kadar tidaknya sedimentasi. Kalau terjadi sedimentasi, pertumbuhan terumbu karang terhambat,

Ekosistem terumbu karang memiliki dua fungsi :

1. Fungsi ekologi terumbukarang yaitu :

a. Penyedia nutrient bagi biota perairan

b. Tempat berkembangbiaknya biota perairan

2. Fungsi ekonomi terumbu karang yaitu :

a. Menghasilkan berbagai jenis ikan, udang, alga, teripang, dan kerang mutiara.

b. Bahan bangunan dan jalan, serta bahan industri

c. Bahan baku cinderamata dan bahan perhiasan.

3. Rumput laut

Tumbuhan rumput laut hanya dapat hidup pada perairan di mana tumbuhan muda yang kecil mendapatkan cukup sinar matahari.

Factor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut yaitu :

a. Kejernihan air laut

b. Suhu perairan sejuk

c. Arus laut tidak begitu deras

d. Kedalaman laut antara 20 - 30 m

Rumput laut ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan misalnya untuk lalapan, sayur, manisan, dan kue. Rambut laut juga dimanfaatkan dalam bidang industri kosmetik sebagai bahan pembuat sabun, krim, lotion, dan sampo. Dalam industri farmasi digunakan untuk membuat tablet, salep, dan kapsul.

4. Padang Lamun

Lamun adalah tumbuhan berbunga yang dapat menyesuaikan diri untu hidup di dasar laut. Lamun hidup di perairan laut dangkal berlumpur, agak berpasir lunak, dan tebal. Padang Lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan mangrove dan terumbu karang. Ekosistem padang lamun di Indonesia tersebar di perairan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua (Irian Jaya).

Factor-faktor berikut :

a. Perairan laut dangkal berlumpur dan mengandung pasir.

b. Kedalam tidak lebih dari 10 meter, sehingga sinar Matahari dapat emnembus.

c. Temperatur antara 20 – 30 0C.

d. Kadar garam antara 25 – 35 per mil.

e. Kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik.

Fungsi padang lamun di lingkungan pesisir adalah sebagai berikut :

a. Sebagai tempat berkembangbiaknya ikan-ikan kecil dan udang

b. Sebagai perangkap sediment sehingga terhindar dari erosi

c. Sebagai penyedia bahan makanan berbagai ikan yang hidup di padang lamun.

d. Sebagai bahan untuk membuat pupuk.

e. Sebagai bahan untuk membuat kertas.

ZONA PESISIR DAN LAUT

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari keadaan lautan. Bidang kajian ilmuan tersebut meliputi laut dan gerakannya, arus, pasang naik, pasang surut, temperature, kedalaman, dan kehidupan yang ada di dalamnya, termasuk pula geologi laut dan bentukan-betukan yang ditimbulkan oleh proses kelautan. Bagian terbesar dari lautan terletak di belahan bumi selatan, sedangkan belahan bumi utara sebagian besar merupakan daratan.

1. Pembagian laut menurut zona kedalamannya

Menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut.

a. Zona litoral atau jalur pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak di antara pasang naik dan pasang surut.

b. Zona epineritik, yaitu bagian cekungan lautan di antara garis-garis surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh daya sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50 m).

c. Zona neritik, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50 – 200 m.

d. Zona batial, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200 – 2.000 m

e. Zona abisal, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2.000 ,

2. Pembagian laut menurut letaknya

Menurut letaknya, laut dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut :

a. Laut tepi, yaitu bagian lautan yang terletak di pinggir benua serta terhalang dari lautan luas oleh gugusan pulau atau jazirah. Contoh : Laut bering terhalang oleh Kepulauan Aleuten, Laut Utara terhalang oleh Kepulauan Inggris, Laut ochostk terhalang oleh jazirah Kamsyatka dan Kepulauan Kurillen, Laut Tiongkok Selatan terhalang oleh Filipina dan Kepulauan Indonesia, dan Laut Jepang terhalang oleh Kepulauan Jepang.

b. Laut pertengahan atau laut tengah, yaitu laut yang terletak antara dua benua yang memiliki gejala-gjala gunung api dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contoh : laut pertengahan Australia, aisa dengan gugusan Kepulauan Indonesia.

c. Laut pedalaman, yaitu bagian laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh : laut baltik, laut kaspia, dan laut hitam.

3. Pembagian Laut Menurut Terjadinya

Menurut terjadinya, laut juga dapat dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut :

a. Laut transgresi atau laut meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau oleh turunnya daratan perlahan-perlahan, sehingga sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glakial. Contoh : laut utara dan laut jawa.

b. Lautingresi atau laut tanah turun. Laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan vertical (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh : laut karibia, laut jepang, dan laut tengah.

c. Laut regresi atau laut menyempit, yaitu laut yang terjadi pada zaman es (merupakan kebalikan darilaut transgresi).

MORFOLOGI LAUT DAN GERAK AIR LAUT

Di bumi terdapat empat samudera besar, yaitu : Samudera Pasifik seluas 165,4 juta km2, Samudera Atlantik seluas 32,4 juta km2, Samudera Hindia seluas 73,4 juta km2, dan Samudera Antartika seluas 14.0 juta km2.

1. Morfologi Dasar Luas

Macam-macam relief dasar laut antara lain sebagai berikut :

a. Paparan benua (continental shelf), yaitu dasar lautan yang dangkal dan merupakan daratan yang meluas serta terdapat di sepanjang pantai. Contoh : dangkalan laut utara yang terletak di sekitar kepulauan Inggris dan merupakan bagian Benua Eropa dangkalan sahul, yang terletak antara Australia dan Pulau Irian. Dasar laut ini dalamnya rata-rata 45 – 60 m, dan merupakan bagian dari Benua Australia, dangkalan Sunda.

b. Punggung laut (ridge), yaitu dasar lautan yang dangkal, memanjang, dan semping yang di kenan kirinya merupakan laut dalam. Contoh : Pegunungan di Samudera Atlantik, yaitu Pegunungan Atlantik Utara dari Kepulauan Azora sampai ke Sint Paul.

c. Palung laut (Trench), yaitu dasar laut yang sangat dalam, memanjang, sempit dan terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut. Palung laut atau trog terjadi karena tektogenesa, patahan, maupun lipatan. Contoh : Palung laut Filipina atau Palung Laut Mindanao dengan kedalaman 10.830 m

d. Cekungan laut (basin), yaitu dasar laut yang dalam dan berbentuk oval menyerupai suatu baskom yang luas. Contoh : cekungan laut timur.

2. Gerak Air Laut

Gerakan air laut meliputi arus laut gelombang laut, dan pasang surut air laut.

Arus laut

Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Arus laut dapat dibedakan menurut letak, suhu, dan cara terjadinya.

a. Menurut letaknya

1. Arus bawah ialah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut, misalnya arus bawah diselat Gibraltar.

2. Arus atas ialah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus California.

b. Menurut suhunya

1) Arus panas ialah bila suhu arus laut lebih panas daripada suhu air laut di sekitarnya, misalnya Arus Teluknya.

2) Arus dingin ialah bila suhu arus laut lebih dingin dari luat di sekitarnya, misalnya arus Labrador.

c. Menurut terjadinya

1) Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut

2) Arus karena angina

3) Arus karena perbedaanniveau (beda tinggi muka air)

4) Arus karena pengaruh daratan / benua

5) Arus karena pasang naik dan surut.

Arus laut dan gerakannya di tiga samudera besar dapat dijelaskan sebagai berikut berikut.

a. Di Samudera Pasifik

1) Di sebelah utara khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju kea rah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh Angin Pasar Timur Laut.

b. Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulau Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada).

c. Arus California, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arus selatan menuju ke khatulistiwa.

d. Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angina timur dan mengalir dari Selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena di tempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh Kuroshio).

2) Di sebelah selatan khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar denagn garis khatulistiwa.

b. Arus Humboldt atau Arus peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus Angin Barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur kea rah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta di dorong oleh Angin Pasat Tenggara dan termasuk arus dingin.

c. Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef). Arus ini merupakan arus menyimpang.

d. Arus Angin barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia Timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 300 – 400 LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh Angin Barat.

3) Di sepanjang garis khatulistiwa

Contohnya adalah Arus Sungsang Khatulistiwa, yang mengalir di sepanjang garis khatulistiwa ke timur dan merupakan arus panas.

b. Di Samudera Atlantik

1. Di Sebalah utara khatulistiwa

a. Arus khatulistiwa utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.

b. Arus teluk atau gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera di perkuat oleh dorongan angina besar dan merupakan arus panas.

c. Arus tanah hijau timur atau arus Greenland timur, merupakan arus dinginyang mengalir dari laut kutub utara ke selatan menyusuri pantai timur tanah hijau.

d. Arus Labrador, berasal dari laut kutub utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador.

e. Arus canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin.

2. di sebelah selatan khatulistiwa

a) Arus khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas, yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angina pasat tenggara

b) Arus Brazillia, merupakan lanjutan dari sebagian arus Angin Barat yang mengalir kea rah selatan menyusuri pantai Timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.

c) Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus Angin Barat, yang mengalir kea rah utara menyusuri Pantai Barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

c. Di Samudera Hindia

1. Di sebelah utara khatulistiwa

a. Arus Musim barat dayat, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela.

b. Arus musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab.

2. Di Sebelah selatan khatulistiwa

1) Arus khatulistiwa selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa ayng nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar).

2) Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas.

3) Arus angina barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Angin Barat, aygn mengalirkan kea rah utara menyusur Pantai Barat Benua Australia.

Gelombang adalah alunan permukaan air yang umumnya ditimbulkan oleh tiupan angina di atas laut. Aliran turbulen (berputar) dan energi angina menyebabkan terjadinya perubahan tegangan dan tekanan di atas permukaan laut.

Tinggi rendah gelombang sangat bergantung pada kekuatan gaya geser angina yang menggerakkannya. Angina badai atau topan dengan kecepatan tinggi ( ± 200 km/jam) menimbulkan gelombang tsunami yaitu tinggi gelombang lebih 20 meter.

a. Gelombang memecah pantai

Sehari-hari ombak atau gelombang itu bergerak dari perairan yang luas menjalar menuju pantai kemudian pecah di dekat garis pantai. Kekuatan gelombang memcah pantai curam lebih kuat daripada memecah pantai landai. Untuk menghambat abrasi pantai ini cara yang dapat dilakukan adalah dengan melestarikan hutan bakau (mangrove).

b. Gelombang tsunami di laut cina selatan

Gelombang tsnumai di laut cina terjadi karena siklon tropis. Gelombang tsunami yang terbentuk akibat tekanan angina badai jauh di depannya akan merambat dengan permukaan lebih tinggi daripada permukaan air di sekitarnya. Gelombang semacam ini disebut “alun timbul” atau dalam dunia pelayaran lazim disebut “deining”.

c. Badai siklun dan gelombang tsunami di Asia Selatan

Badai yang bergerak dari Samudera Hindia ke TEluk Benggala dan laut arab di sebut “Cycloon” (baca siklon).

d. Gelombang oleh gempa laut dan gempa vulkanik

Gempa tektonik yang episentrumnya di dasar laut (gempa laut) menimbulkan gelombang tsunami yang luar baisa tingginya.

Untuk mengetahui kedalaman suatu perairan dapat dilakukan pendugaan dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut :

a. Batu duga

b. Gema duga

KUALITAS, SUHU, KECERAHAN, DAN SALINITAS AIR LAUT

1. Kualitas Air Laut

Kualitas air laut ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air.

2. Suhu atau Temperatur Air Laut

Temperature atau suhu air laut di suatu tempat ditentukan oleh besar kecilnya pemanasan matahari, letak lintang geografis tempat itu, dan keadaan angina. Suhu permukaan laut di bumi ini berbeda-beda. Pada daerah lintang pertengahan, suhu permukaan laut berkisar antara 50C sampai 180C. di laut-laut tropika sampai 300C (misalnya di Teluk Meksiko dan Laut Tiongkok). Di laut-laut pinggir yang tertutup dapat mencapai suhu 330C.

Besar kecilnya, pemanasan matahari merupakan faktor utama yang menentukan suhu air di suatu tempat. Akan tetapi, faktor angina tak boleh dilupakan. Angina selalu memindahkan udara panas dan dingin. Angina panas membawa panas ke daerah dingin dan menaikkan suhu di tempat yang didatangi, demikian pula sebaliknya.

3. Kecerahan Air Laut

Kecerahan atau warna air laut tergantung pada zat-zat organic maupun anorganik yang ada di laut. Warna air laut ada beberapa macam karena beberapa sebab berikut :

1) Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain.

2) Warna kuning, karena dasarnya terdapat Lumpur kuning, misalnya : sungai kuning di Cina (Sungai Huang).

3) Warna hijau karena adanya Lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam jumlah besar.

4) Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya laut di Kutub Utara dan Kutub Selatan.

5) Warna Putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya laut di Kutub Utara dan Kutub Selatan.

6) Warna hitam, karena di dasarnya terdapat Lumpur hitam, misalnya Laut Hitam.

7) Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung, misalnya laut merah.

4. Salinitas Air Laut

Salinitas atau kadar garam air laut ialah banyaknya garam (dinyatakan dengan gram) yang terdapat dalam satu liter air laut. (garam di laut berasal dari hasil-hasil pelapukan di daratan.

Hampir setiap tempat laut memiliki salinitas (kadar garam) antara 33% hingga 37%. Pada air laut dalam, nilai salinitasnya antara 34,5 % dan 35%. Rata-rata salinitas air laut adalah 35%.

Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam seperti :

1) Kalsium karbonat (CaCo3) : 0,34%

2) Magnesium Bromida (MgBr2) : 0,22%

3) Kalium Sulfat (K2SO4) : 3,64 %

4) Kalsium Sulfat (CaSO4) : 3,60%

5) Magnesium Sulfat (MgSO4) : 4,74%

6) Magnesium Klorida (Mg Cl2) : 10,88 %

7) Natrium Klorida (NaCl) : 77,78 %

Besar kecilnya kadar garam di laut ditentukan oleh factor-faktor berikut.

1. Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser

2. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut

3. Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut

4. Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.

5. Contoh Sumber Daya Laut dan Pemanfaatannya

a. Mineral, Organisme, dan Endapan Laut

Mineral laut berasal dari daratan yang di bawa oleh aliran sungai – sungai. Mineral itu antara lain adalah :

a. Garam

b. Kapur, berasal dari kerang, globigerina (foraminifera), dan sebagainya

c. Kalium karbonat, berasal dari sebangsa lumut (potash)

d. Fosfat, berasal dari tulang- tulang ikan dankotoran burung pemakan ikan, dan biasanya untuk pupuk.

Kekayaan fauna dan floralaut sama halnya dengan daratan. Pada umumnya organisme laut dapat dibagi dua bagian.

  1. Bentos, ialah bintang – bintang laut yang hidupnya di dasar laut.
  2. Pelagos, ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada dasar laut dan umumnya menjadi penghuni lapisan air bagian atas. Pelagos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : (1) Nekton, ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat-tempat yang keadaannya baik bagi mereka. Contoh : semua jenis ikan, ubur-ubur, dan sebagainya, (2). Plankton, ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat-alat badan sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka tergantung pada arus yang disebabkan oleh angina atau perbedaan suhu. Contoh : jenis-jenis binatang bersel satu seperti radiolarian, foraminifera, dan tumbuh-tumbuhan bersel satu seperti algae, diatomea, demikian juga binatang-binatang bersel banyak yang kecil seperti sebangsa udang kecil-kecil.

Beberapa jenis endapan Lumpur berturut-turut dari pantai ke laut dalam, yaitu :

1. Endapan Lumpur terigen, yaitu endapan yang terdiri dari materi-materi halus, terutama materi-materi dari daratan yang dibawa oleh sungai – sungai.

2. Endapan Lumpur globigerina, yaitu endapan yang terdiri atas sisa-sisa binatang dan tumbuh-tumbuhan yang telah mati.

3. Endapan Lumpur radiolarian atau Lumpur laut merah, yaitu endapan yang sebagian berasal dari hasil-hasil letusan gunung api di dalam laut dan sebagian berasal dari sisa-sisa binatang yang amat kecil yang berangka zat kersik.

b. Pemanfaatan dan Pelestarian Perairan Laut

Manfaat wilayah perairan laut dalam kaitannya dengan kehidupan dapat dirinci sebagai berikut.

1. Sebagai prasarana perhubungan dan pengangkutan

2. Sebagai pembangkit tenaga

3. Sebagai lahan perikanan

4. Sebagai tempat rekreasi

5. Sebagai pengantar iklim

6. Sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru)

7. Sebagai tempat pertahanan dan keamanan.

0 komentar:

Jempolnya Dong...!!!

yahooo misengeR

Pengikut


widgeo
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x



Gratisan Musik

About this blog



Sebagai kuli ngetik,,,
nyaris tiap hari rie mijitin ne keyboard,,,
**bahkan kata nyaris bisa dihilangkan**
makanya @rie ^bergiat^ buat blog biar apa yg @den kerjakan setiap hari bisa bermanfaat juga u/ org laen...
tapi g' semua yg kita ketik kita postingin disini,,,
harus melalui tahap seleksi dulu donk...
^g' mungkin kale surat cere d publicasikan^
he_3
*moga artikelnya bermanfaat* (cozy) enjoy to my blog,,,,

about me,,, ariebae <~ http://ariebae.co.cc