PERJUANGAN SINGKAT MASYARAKAT DUMAI

DALAM MEREBUT KEMERDEKAAN

Saat terakhir Orde Baru (Orba) melalui gerakan reformasi yang dilancarkan mahasiswa di seluruh tanah air. Dumai pun menggeliat untuk mencari identitas diri. Ketika publik sibuk dalam eforia penghujatan terhadap sebuah rezim, elemen masyarakat Dumai lintas agama, parpol dan ormas larut memperjuangkan status wilayahnya, mereka bahu-membahu menyusun strategi. Ingin seperti “saudara tuanya” menjadi daerah otonom yang berdiri sendiri. Jika saja terlambat, boleh jadi sejarah akan lain.

Reformasi membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Dumai. Sebab, salah satu tuntutas mahasiswa, yaitu ditata ulangnya pemerintahan yang sentralistik ke desentralisasi. Dengan kata lain daerah diberi keluasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Tanpa perlu di cekoki pusat. Selain moneter, pertahanan keamanan, agama, unsure penegak hukum. Kehakiman, serta tanah, daerah dipersilahkan mengaturnya.

Tidak hanya reformasi, kondisi sangat menguntungkan Dumai. Ketika itu Mendagri dijabat Letjen Syarwan Hamid yang tidak lain putra terbaik Riau. Notabene mantan Kasospol ABRI ini tahu betul kondisi daerahnya termasuk kota pesisir yang ketika itu masih berstatus kota administrative (kotif), dan walikotanya dijabat Drs. H. Zainudin Abdullah.

Menurut salah satu tokoh sejarah perjuangan Dumai menjadi Kota Madya sekarang Kota Drs. H. Umar Umayah BSc yang juga koordinator Komite Reformasi Masyarakat Dumai (KRMD), Wacana ingin meningkatan status Dumai berasal dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari tokoh masyarakat dari berbagai suku yang berdomisili di wilayah itu. Agama, pemuda, insan pers, dan LSM.

Dituturkan mantan anggota DPRD Kota Dumai periode lalu, wacana itu didiskusikan antar elemen masyarakat ini dilakukan secara intensif, dan kantor AMPI yang terletak di Jalan Yos Sudarso menjadi saksi sejarah bagaimana strategi disusun untuk memperjuangkan perubahan status ini.

Kesempatan emas pun datang, lanjut Umar, saat itu Mendagri berkunjung ke Riau dalam rangka melantik Saleh Djasit menjadi Gubri sebagai pengganti Soeripto. Tanpa membuang waktu lagi, moment ini dimanfaatkan mereka. Saat berada di badar udara Simpang Tiga, utusan Dumai mendatangi Syarwan dan selanjutnya “membisikkan” keinginan untuk merubah status dari Kotif menjadi Kodya sambil memperlihatkan dukungan masyarakat.

Mantan pimpinan MPR dan DPR RI utusan ABRI ini pun merespon keinginan itu. Hanya saja, Syarwan mewanti-wanti kalupun rencana ini diperjuangkan maka harus dipersiapkan beberapa persyaratan. Diantaranya, dukungan bupati induk, surat keterangan pelepasan wilayah dari DPRD Bengkalis serta dukungan serupa berasal dari DPRD Riau dan Gubri, peta wilayah dan sebagainya yang menjadi persyaratan.

Dukungan dari DPRD Riau dan Gubri dalam waktu relatif singat mereka kantongi. Cuma yang menjadi penganjal adalah dokumen yang berasal dari kabupaten induk. Waktu pun berjalan semua persiapan termasuk konsep mulailah mereka kerjakan, khusus draff ditangani oleh Tengku Khaidir, pria tinggi besar ini pun mengerjakan semuanya hingga siang dan malam di eks kantor walikota lama, Jalan Soebrantas.

“Dalam waktu sebulan, kita telah memperoleh surat semacam dukungan atau restu dari DPRD Riau dan Gubri. Sementara dari kabupaten induk belum,” jelas Umar.

Kendati jalan yang dilalui cukup terjal, lanjut Umar, namun mereka tidak patah arang memperjuangkan tujuan ini. Salah satu penyebabnya, lanjut tokoh sepu itu, yakni adanya dukungan penuh dari Walikota Dumai saat itu, Drs. Zainudin Abdullah, tidak hanya moril bahkan materil.

“Pak Zal panggilan akrab Zainudin mensupport perjuangan ini. Bahkan ia pernah berujar agar kita maju terus, dan ia siap mempertaruhkan jabatannya demi perubahan status menjadi Kodya,” kenangnya.

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan, yakni menginstruksikan Tengku Khaidir yang saat itu menjabat Plt Setdako sebagai bentuk agar perjuangan berjalan mulus, pertemuan dan diskusi dilakukan. Menurut mantan sekretaris KPUD Kota Dumai itu, dukungan dari birokrat atau PNS saat itu cukup tinggi, kendati ada juga yang kontra.

Adapun alasannya, sebut dia, mereka takut jika terjadi perubahan status nanti akan mengancam karirnya, namun, hal itu bukan persoalan serius. Akan tetapi, katanya ditempat terpisah, permasalahan justru saat membuat peta wilayah, yang sulit didapat ketika itu, tambah dia lagi.

“Jadi kita buat saja sendiri, banyak tempat-tempelnya pakai kertas,” tertawa.

Untuk membiayai perjuangan, sambung Umar, selain bantuan datang dari walikota, juga berasal dari swadaya termasuk “tek-tekan” beberapa pengurus yang dikumpulkan orang nomor satu Dumai saat itu.

“Ya, dan untuk perjuangan tidak banyak, mungkin sekitar Rp. 100 juta, tidak seperti dibayangkan orang. Dan itu berasal dari sumbangan walikota, swadaya dan pengusaha. Makanya kita menunjuk Guruh Somali agar memudahkan pengumpulan dana yang berasal dari masyarakat Tiongha (pengurus, red),” ingatnya.

Untuk mempercepat proses perubahan status, lanjut tokoh senior PG ini, Gubri Saleh Djasit mengelaur an keputus dengan nomor register No. KPTS 541/XI/1998 tertanggal 26 November yang intinya dibentuk tim persiapan peningkatan status kota administrative (Kotif) Dumai menjadi kotamadya daerah tingkat II.

Adapun tugas tim ini, tambahnya melanjutkan, mempersiapkan bahan-bahan teknis dan administrasi yang diperlukan dalam rangka mempercepat proses peningkatan kotif Dumai menjadi Kodya. Dalam melaksanakan tugasnya, lanjutnya menambahkan, tim ini bertanggung jawab langsung kepada orang nomor satu Bumi Lancang Kuning itu.

Meski di Bandar udara Simpang Tiga saat berjumpa dengan Mendagri dihadiri juga oleh Bupati Bengkalis, dan yang bersangkutan mengaminkan setiap instruksi Syarwan termasuk membantu APBD Dumai selama tiga tahun. Aakn tetapi, lanjut pria berkumis itu menilai, ada juga beberapa pihak yang setengah hati melepaskan Dumai, bahkan, tandasnya ada beberapa yang menghubungkan agar keinginan itu dibatalkan dengan berbagai dalih.

Karena waktu terus berjalan dan semakin mepet, sambung Umar, sementara disisi lain persyaratan yang berasal dari kabupaten Induk belum di dapat, akhirnya ia pun menghubungi Ketua DPRD Bengkalis untuk segera mengeluarkan surat pelepasan atau penanggalan wilayah.

“Kita menghubungi DPRD Bengkalis, ya, mengancam juga kalau surat itu tidak dikeluarkan, kita akan demo besar-besaran ke Bengkalis, akhirnya surat itu dikeluarkan juga,” tersenyum.

Sebelumnya, perjuangan ini dilakukan melalui hak inisiatif DPR RI dan Komisi II. Akan tetapi, lanjutnya Umar menambahkan, hak itu tidak dijadikan digunakan tetapi melalui Depagri. Namun, ada beberapa wakil rakyat di Senayan masuk ke dalam tim mengodok konsep atau draff perubahan status kotif ke kodya, yang pada akhirnya dituangkan dalam perundang-undangan.

Menariknya, saat perjuangan di mulai KRMD mengutus beberapa orangnya asal Rupat, agar wilayah itu ikut berjuang dan menjadi bagian Dumai, karena kedekatan geografis, disamping sejarah. Namun, sebut Umar, ajakan itu kurang direspons. Pria yang pernah berkecimpung di berbagai organisasi menduga, salah satu penyebabnya mereka kurang yakin apa mungkin status Dumai bisa menarik. Bahkan, tambah Umar, saat itu konsep perubahan status Dumai yang dibawa ke Jakarta ada dua versi.

“pertama tanpa Rupat, dan kedua masuk. Namun, saat itu kita sepakat masuk atau tidaknya wilayah itu ke Dumai perjuangan harus tetap jalan,” pungkasnya.

Sering dengan adanya SK Gubri tertanggal 26 November, No : KPTS. 541/XI/1998 tentang pembentukan tim peningkatan status kotif Dumai menjadi Kodya, pada hari yang sama KRMD melalui suratnya No. 20/KRMD/XI/1998 tertanggal 10 November melayangkan surat yang bunyinya, meminta pertemuan dengan Mendagri – Kamis 26 November 1998 sehari sesudahnya bertemu dengan Presiden RI yang saat itu dijabat BJ. Habibi.

Daftar Nama-Nama Anggota KRMD yang akan menghadap Mendagri dan Presiden RI (berdasarkan surat No. 20/KRMD/XI/1998 tertanggal 10 November).

No

Nama

Unsure

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Drs. H. Umar Umayah BSc

Drs Zulkifli Ahad

H. Nizam Munadi Sag

Drs. Junaidi

Ahmad Martulius SE

Khaidir Indra, SE

Ahmad Joni Marzainur, SH

Drs. Arminsar

Drs. Hamzamar

Ir. M. Hasbi

Guruh Somali

Dr. HA Hannie AC

Drs. Robert RH Situmeang

Edwin Malik

H. Muhammad Lahmuddin

Drs. Nahar Effendi

Suroso HP

Marjohan

Zulkiffli Abbas

Harun A Hamid

Nurbai Tanjung

H. Syarwani KN

J. Harianto

Timo Kipda

Suseto

Koordinator

Ketua DPRD AMPI

MDI

Pemuda

Cendikiawan

AMPI

FKKPI

KNPI

LSM

LSM

Tokoh Masyarakat Tionghoa

Tokoh Masyarakat Semuatera Barat

Tokoh Masyarakat Sumatera Utara

Tokoh Masyarakat Tapanuli Selatan

Tokoh Masyarakat Melayu

Tokoh Kampus

Tokoh Masyarakat Jawa

Senat Mahasiswa

Tokoh PDI

Tokoh Golkar

PPM

Tokoh MUI

MKGR

KNPI

Pers

Akhirnya, pemerintah pusat dan DPR RI menggolkan keinginan masyarakat Dumai untuk merubah statusnya dari Kotif menjadi Kodya, melalui UU No. 16 tahun 1999 tentang pembentukan Kodya daerah Tingkat II Dumai – Pasal 2, tepat tanggal 20 April tahun yang sama UU ini ditandatangani Presiden Bj Habibi, dan seminggu kemudian tanggal 27 April, Zainudin Abdullah dilantik menjadi Walikota Dumai di Jakarta.

Nama-nama Pejabat Walikota Dumai, Sejak Tahun 1979 sampai 2005

A. Walikota Administratif Masa Periode

1. Drs. H. Wan Dahlan Ibrahim 1979 – 1983

2. Drs. H. Rusli Idar 1983 – 1985

3. H. Fadlah Sulaiman SH 1985 – 1990

4. Drs. H. Azwin Yakub 1990 – 1994

5. Drs. Zainuddin Abdullah 1994 – 1999

B. Walikota (Kodya / Kota)

1. Drs. Zainuddin Abdullah – 1999 – 2000

2. Drs. H. Wan Syamsir Yus 2000 – 2005

3. Ir. Hasrun Effendi MT 2005 (status Penjabat (Pjt))

4. Drs. H. Zulkiffli AS 2005 – 2010

Namun menurut Umar Umayah wacana Dumai menjadi Kotif bukan barang bau. Jauh-jauh hari, tepatnya tahun 1966 di era gubernur Arifin Ahmad wacana atau pencanangan Dumai menjadi Kotif sudah dicanangkan. Ketika itu, pemerintahan di Dumai (setingkat kecamatan, red) dibawah Tengku Musdoha.

Akan tetapi, wacana Kotif baru terealisasi pada tahun 1979 dengan walikota pertamanya Drs. H. Wan Dahlan Ibrahim, tak tanggung-tanggung memakan waktu 33 tahun. Ini tidak terlepas dari kondisi politik masa itu yang sentralistik, notabene pemekeran sebuah daerah sulit diimplementasikan. Sedangkan, dari Kotif hingga berubah status menjadi kotamadya (Kodya) Dumai telah dijabat oleh orang sembilan walikota. Artinya membutuhkan waktu 20 tahun.

“Sewaktu saya menjadi anggota DPRD hal ini sering kita singgung. Namun, saat itu gubernur sebelum era reformasi Cuma menjawab ; ‘nanti – nanti’ kita bentuk. Mungkin Cuma mau menyenangkan hati saja,” ujar Umar Umayah.

Terkait adanya polemik seputar hari jadi Kota Dumai, baik Umar Umayah dan Tengku Khaidir berpendapat sama, yaitu tanggal 27 April, karena pemerintahan Kodya Dumai yang diemban walikota secara resmi dilantik. Mereka juga kompak, kalau ingin mengetahui secara komperhensif maka tidak akan salahnya dilakukan seminar dengan mengundang tokoh masyarakat, sejarahwan dan kalangan akademis.

“yang kita peringati sekarang adalah berdirinya Dumai sebagai Kodya pemerintah – Sumatera. Kapan HUT Dumai sebagai kota menyakut eksistensi, red maka diperlukan seminar, bisa saja usianya ratusan tahun seperti beberapa kota lainnya ditanah air,” pungkasnya, ah, rasanya perlu juga.

Kronologis yang Bersejarah :

1. KRML menyurati Mendagri tertanggal 10 November, minta untuk bertemu dengannya Kamis, 26 / 11 dan Presiden RI sehari sesudahnya, 27 / 11 / 98, rombongan KRMD berjumlah 25 orang.

2. Gubri H. Saleh Djasit mengeluarkan SK No : KPTS. 541 / XI/1999 tertanggal 26 November 1999 membentuk tim persiapan peningkatan status Kotif Dumai menjadi Kodya.

3. Tanggal 2 April 1999 UU No. 16 tentang pembentukan Kodya Dumai ditandantangani Presiden RI BJ Habibi

Tanggal 27 April Drs Zainudin Abdullah menjadi Walikota Kodya Dumai

Dakwah Rasulullah Periode Mekkah

Sesudah turun wahyu yang pertama, malaikat Jibril beberapa lama tidak turun, sehingga Rasulullah sangat menanti kedatangannya. Beliaupun selalu datang ke gua Hira’ sebagaimana kebiasaanya.

Pada suatu hari, kedengaranlah oleh beliau bunyi suara dari langit lalu diangkatkannya kepalanya ke atas, kelihatanlah oleh beliau malaikat Jibril. Melihat pemandangan itu, tubuh beliau berasa gemetar. Beliau pulang ke rumahnya dalam keadaan takut. Sesampainya di rumah, beliau terus sambil berkata kepada keluarganya “Selimutilah aku! Selimutilah aku!” Maka, diselimuti oleh mereka. Dalam keadaan semacam itu, datanglah Jibril menyampaikan firman Allah kepada beliau yang artinya :

Artinya : “Hai orang yang berselimut! Bangun dan beri ingatlah! Hendaklah engkau besarkan Tuhan-mu! Dan bersihkanlah pakaianmu! Jauhilah perbuatan dosa! Janganlah engkau memberi karena hendak mendapat balasan banyak! Hendaklah engkau sabar karena Tuhanmu!”

  1. Tahapan Dakwah Rasulullah

Setelah turun ayat di atas, Rasulullah berdakwah dengan cara menyeru keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib. Percaya adanya Tuhan dan meninggalkan pemujaan berhala.

a. Pada fase ini ada beberapa orang yang dapat menerima seruan Muhammad, yaitu : isteri beliau, Ali Putera paman beliau, dan Zaid sahaya beliau. Amat erat, Abu Bakar pun segera iman kepada Nabi.

Banyak orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar. Mereka terkenal dengan nama “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam). Mereka ialah Usman bin ‘Affan Zuber Ibnul Awwam, Sa’ad Ibnu Abi Waqqash, Abdur Rahman Ibnu ‘Auf, Thalhah Ibnu ‘Ubaidillah, Abu’Ubaidah Ibnu Jarrah, dan Al Arqam Ibnu Abil Arqam. Rumah Al Arqam Ibnu Abil Arqam dijadikan markas seruan kepada agama baru itu.

b. Menyeru Bani Abdul

Menyeru Bani Abdul Muthalib, ini adalah fase yang kedua. Fase ini dimulai oleh Rasulullah sesudah Allah menurunkan firman-Nya yang artinya.

Artinya : “Beri ingatlah familimu yang dekat-dekat”. (QS. Asy-Syu’ara : 214)

Nabi menyeru Bani Abdul Mutthalib. Sesudah mereka berkumpul berkatalah Nabi : “Menurut yang saya ketahui belum pernah seorang pemuda membawa sesuatu untuk kaumnya yang lebih utama dari apa yang saya bawa untuk kamu. Saya bawa untuk kamu segala kebaikan dunia dan akhirat.

Perkataan Nabi ini disambut dengan baik dan dibenarkan oleh sebagian mereka, tetapi sebagian lagi mendustakannya. Abu Lahab paman Nabi sendiri sangat mendustakan : demikian juga istri Abu Lahab itu.

Abu lahab berkata : “Celakalah engkau! Apa untuk inikah kami engkau panggil?”. Berkaitan dengan perilaku Abu Lahab ini Allah berfirman :

Artinya : Binasalah hendaknya kedua tangan Abu Lahab, dan binasalah Abu Lahab itu. Hartanya dan apa yang telah diusahakannya tidaklah membei faedah kepadanya. Dia akan dimasukkan ke dalam neraka yang bergejolak, begitu juga isterinya, pemikul kayu bakar itu. pada leher isterinya tali dari serat-serat.” (QS. Al-Lahab : 1-5)

  1. Kaum Quraisy Mulai Menentang Rasulullah

Seruan Rasulullah saw telah diketahui oleh kaum Quraisy, akan tetapi dengan cara rahasia ini mereka tidak mempedulikan dampak yang akan terjadi, mereka tidak mengira bahwa dakwah Rasul terhadap Islam akan sangat pesat dan dapat diterima oleh masyarakat. Kemudian setelah Rasul mulai berdakwah secara terang-terangan, kaum Quraisy mulai menyatakan tantangannya dan berkonfrontasi terhadap agama Islam yang baru didakwahkan oleh Rasulullah saw. Kaum Quraisy berusaha menghentikan tindakan Rasulullah dengan cara apapun.

  1. Faktor – Faktor yang Mendorong Kaum Quraisy Menentang Seruan Islam

Sebab-sebab yang mendorong kaum Quraisy menentang agama Islam dan kaum Muslimin, yaitu sebagai berikut :

a. Persaingan berebut kekuasaan

Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan, atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada agama Muhammad adalah berarti tunduk kepada kekuasaan Bani Abdul Mutthalib.

Bagi kaum Quraisy untuk menyerahkan pimpinan kepada Muhammad, karena menurut mereka berarti suku-suku bangsa Arab akan kehilangan kekuasaan dan pengaruh dalam masyarakat.

b. Persamaan antara hak bangsawan dan hamba sahaya

Bangsa Arab hidup berkasta-kasta. Tiap-tiap manusia digolongkan kepada kasta yang tidak boleh dilampauinya. Tetapi, seruan memberikan hak sama kepada manusia. Hak sama ini adalah suatu dasar yang penting dalam agama Islam. Hamba sahaya itu dipandang lebih mulia dari tuannya apabila lebih bertakwa dari tuannya itu.

c. Takut dibangkitkan kembali

Agama islam mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan bangkit dari kuburnya, dan semua perbuatan manusia akan dihisab. Oleh yang berbuat baik, kebaikannya itu akan dibalas sebagaimana orang yang berdosa akan disiksa, karena kejahatan-kejahatan dan dosa-dosanya.

Manusia diharapkan kembali dalam keadaan tiada mempunyai kekuasaan dan pengaruh. Kemudian diadakan perhitungan terhadap segala perbuatannya dengan adil, hemat, dan cermat.

Gambaran inilah yang mendorong mereka menolak agama baru itu yang menyebabkan mereka tidak mau mengikuti dan menganutnya. Gambaran ini adalah gambaran keadilan yang tidak diinginkan oleh tiap-tiap penganiaya. Gambaran pertanggungan jawab yang amat ditakuti oleh orang-orang yang berdosa.

d. Taklid kepada nenek moyang

Taklid kepada nenek moyang secara membabi buta, dan mengikuti langkah-langkah mereka dalam soal-soal peribadatan dan pergaulan adalah suatu kebiasaan yang berurat berkat pada bangsa Arab.

e. Patung sebagai komoditi perdagangan

Orang Arab zaman dahulu, ialah memahat patung yang menggambarkan al Lata, al ‘Uzza, Manat, dan Hubal. Patung-patung itu mereka jual kepada jamaah-jamaah haji. Agama Islam melarang menyembah, memahat, dan menjual patung. Saudagar-saudagar patung memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki, dan akan menyebabkan perniagaan mereka mati dan lenyap.

Penjaga-penjaga Kabah pun merasa pula bahwa mereka akan kehilangan kekayaan dan pengaruh, dahulu mereka peroleh karena mengabdi kepada patung-patung, dan melayani orang-orang yang datang ke Mekkah untuk mengunjungi patung-patung itu.

f. Konfrontasi kaum Quraisy terhadap Islam

Pada permulaan Islam, kaum Quraisy berjumlah mencurahkan perhatiannya untuk menentang agama Islam. Pertama kali, mereka menghalangi hamba-hamba dan orang-orang yang lemah. Kalau Muhammad bebas mengatakan apa yang diinginkannya, tetapi hamba-hamba sahaya menurut pandangan mereka tidaklah bebas atas jasmani dan rohani mereka sendiri. ‘Ammar serta isterinya Sumaiyah, begitu juga Bilal, Khabab Ibnu Aris dan lain-lain menderita siksaan yang berat, di luar perikemanusiaan. Siksaan-siksaan ini berbagai macam, umpamanya pukulan dan tidak diberi makan dan minum. Yasir sampai meninggal dunia waktu dia sedang disiksa. Perempuan Yasir terpekik ditikam oleh Abu Jahal dengan lembing, sampai meninggal dunia.

Akan tetapi Nabi tidak dapat mereka siksa, karena Bani Hasyim mempunyai kedudukan yang tinggi pada pandangan mereka. Dan Rasul sendiri mendapat penjagaan dari Abu Thalib paman beliau.

Perlawanan kaum Quraisy pun makin tambah pula. Perlawanan itu tidak hahnya dihadapkan kepada hamba sahaya dan orang-orang yang lemah,

Nabi mereka tuduh mengadakan perpecahan antara orang-orang dengan keluarga dan hamba-hamba sahayanya, serta menghasut pemuda-pemuda yang menjadi pengikutnya, menghinakan nenek moyang mereka dan dewa-dewa yang mereka sembah.

  1. Kaum Muslim Hijrah untuk Mencari Suaka ke Negeri Habsy

Keadaan kaum Muslimin yang disiksa oleh kaum Quraisy amat menyedihkan sekali. Supaya mereka terhindar dari siksaan kaum Quraisy.

Rasulullah tidak memerintahkan kepada mereka untuk mencari suaka ke negeri Yaman, karena negeri Yaman dibawah kekuasaan bangsa Persia dan orang Persia tidak menganut agama ketuhanan dan juga tidak menghormati agama ketuhanan. Buktinya Kaisar Persia mengirim utusan kepada gubernur Yaman agar menangkap utusan Rasulullah untuk dideportasi ke Yaman.

Kaum muslimin akan berhijrah untuk mencari suaka ke negeri Habsyi! Karena Rasulul mengetahui bahwa raja Habsyi seorang yang adil. Tidak pernah ada orang teraniaya di sana. Nabi akan mengirim pengikut-pengikutnya ke negeri Habsyi untuk mencari suaka.

Peristiwa ini terjadi pada tahun kelima sesudah Nabi diutus menjadi Rasul. Rombongan pertaa yang berangkat ke negeri Habsyi terdiri atas 10 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Diantaranya Usman bin ‘Affan beserta isteri beliau Rukayah puteri Nabi, Zubair Ibnu ‘Awwam, Abdurrahman Ibnu ‘Auf, dan Ja’far Ibnu Abi Thalib.

Kaum muslimin dapat diterima dengan baik dan mendapat penghormatan yang besar dari Najasi (Negus) raja Habsyi, sehingga tatkala kaum Quraisy meminta kepada raja Najasi agar kaum muslimin yang mencari suaka di negerinya untuk dideportasi lagi ke Makkah. Permohonan itu ditolak oleh raja Najasi dan kaum muslimin yang meminta suaka diperbolehkan tinggal dan menetap di negara Habsyi dengan aman.

  1. Memusuhi Rasulullah saw

Hijrah kaum muslimin ke Habsyi menggoncangkan kaum Quraisy. Mereka berkeyakinan dengan hijrah itu, kaum muslimin akan bertebaran ke segenap penjuru. Dan dimana mereka berada tentu mereka akan menyeru agama Islam. Dengan demikian, peribadatan kepada Allah yang akan menang, dan dapat mengalahkan peribadatan patung-patung. Mereka merubah perhatian untuk membangun gerakan, yaitu mereka mencoba menindasnya, atau membujuk Rasulullah agar menghentikan seruan agama baru itu. Untuk membujuk Nabi, mereka menjanjikan memberi Nabi harta benda yang banyak. Tetapi anjuran itu disambut oleh Nabi dengan tolakan tegas. Nabi menyatakan :

“Demi Allah, andai kata mereka meletakkan matahari di kananku dan bulan di kiriku, aku tidak akan berhenti menyeru kepada agama Allah, hingga agama itu menang atau aku binasa karenanya.”

Muhammad mendapat perlindungan dari keluarganya, terutama dari paman beliau Abu Thalib, tetapi beliau tidak luput juga dari berbagai macam penganiayaan dan siksaan. Hanya isteri beliau Khadijahlah yang senantiasa menjadi penawar hati yang dapat meringankan penderitaan-penderitaan beliau. Beliau diterima isterinya dengan baik, bila beliau datang ke rumah berhati masygul (sibuk). Beliau dibujuk dan dihibur hingga kegiatan dan ketabahan hati beliau pulih kembali.

  1. Hamzah dan Umar Ibnu Khattab Masuk Islam

Waktu Rasulullah sedang giat bertablig untuk menyeru kepada agama Islam, di samping tindakan kaum Quraisy yang sangat menentang dakwah Rasulullah, dua orang pahlawan Quraisy masuk Islam : yaitu Hamzah Ibnu Mutthalib dan Umar Ibnu Khatthab. Kedua orang ini terkenal kuat dan cerdas.

Kaum Quraisy berkeyakinan bahwa membiarkan Muhammad menyeru agamanya akan memberi kemenangan kepada agama itu. Lebih-lebih agama Islam telah mulai menarik perhatian orang-orang yang terkenal kuat seperti Hamzah dan Umar. Karena kaum Quraisy mulai mengambil langkah baru yang lebih berani untuk memukul Muhammad itu tidak akan membangkitkan amarah Bani Abdul Mutthalib, maka berkali-kali mereka datang kepada Abu Thalib, memohonkan agar dilarangnya Muhammad mencela agama dan menghina dewa-dewa mereka.

Mereka mengultimatum Abu Thalib dengan mangatakan, “Hai Abu Thalib, kamu adalah seorang tua yang kami muliakan dan kami hargai. Kami telah berkali-kali meminta kepadamu agar kamu melarang anak saudaramu itu, namun kamu tidak juga melarangnya.

Akan tetapi ancaman itu tidak ada hasilnya, oleh sebab itu mereka berusaha dengan cara lain yaitu mereka menawari Abu Thalib supaya menerima ‘Imarah Ibnul Wali Ibnul Mugirah untuk diasuh dan dipeliharanya, dan mereka mengambil Muhammad untuk dibunuh.

Permintaan ini ditolak oleh Abu Thalib, sambil melecehkan pikiran mereka. Kata Abu Thalib : “Alangkah janggalnya tawaranmu itu. Kamu berikan anakmu kepadaku untuk kuasuh dan kuberi makan, sedangkan anakku kuberikan kepadamu untuk kamu bunuh.

  1. Memboikot Bani Hasyim

Kaum Quraisy bermaksud memusuhi Bani Hasyim mereka mengadakan pertemuan untuk membahas pemboikotan terhadap Bani Hasyim yang menghasilkan kesepakatan bahwa mereka tidak akan mengadakan perkawinan dan tiadak akan berjual beli dengan Bani Hasyim.

Pemboikotan terhadap Bani Hasyim ini adalah satu pemboikotan yang amat kejam. Bani Hasyim menderita kesengsaraan, kelaparan dan kemiskinan. Tiga tahun lamanya pemboikotan ini berlangsung.

Akan tetapi, penderitaan yang begitu dalam, begitu banyak dialami kaum muslimin karena kekerasan pihak Quraisy padahal mereka masih merasakan betapa beratnya kekerasan dan, kelaparan.

Merasa kesal melihat Rasulullah dan sahabat-sahabatnya dianiaya Hasyim pergi menemui Zuhair bin Abi Umayyah (Banu Makhzum). Ibu Zuhair ini adalah Atika Binti Abdul Mutthalib (Bani Hasyim).

“Zuhair”, kata Hisyam. “Kau sudi menikmati makanan, pakaian dan wanita-wanita, padahal, seperti kau ketahui, keluarga ibumu tidak boleh berhubungan dengan orang, berjual beli, tidak boleh saling mengawinkan. Aku bersumpah, bahwa kalau mereka itu keluargaku dari pihak ibu, keluarga Abul-Hakam ibn Hasyim, lalu aku diajak seperti mengajak kau, tentu akan kutolak.”

Keduanya kemudian sepakat akan sama-sama membatalkan piagam itu, tapi meskipun begitu harus mendapat dukungan juga dari orang lain, dan secara rahasia mereka harus diyakinkan. Pendirian kedua orang itu kemudian disetujui oleh Mut’im bin ‘Adi (Naufal, Abdul Bakhtari bin Hisyam, dan Zam’a bin Aswad (keduanya dari Asad).

Dengan tujuh kali mengelilingi Kabah keesokannya paginya Zuhair bin Umayya berseru kepada orang banyak : “Hai penduduk Makkah! Kamu sekalian enak-enak makan dan berpakaian padahal Bani Hasyim binasa tidak dapat mengadakan hubungan dagang! Demi Allah saya tidak akan duduk sebelum piagam yang kejam itu dirobek!”.

Abu jahl begitu mendengar ucapan itu, ia pun berteriak : “Bohong! Tidak akan kita robek!”.

Saat itu juga terdengar suara-suara Zam’a, Abul-Bakhtari, Mut’im, dan ‘Amr ibn Hisyam mendustakan Abu Jahl dan mendukung Zuhair.

Abu Jahl segera menyadari bahwa peristiwa ini akan terselesaikan juga malam itu dan orangpun sudah menyetujui. Merasa khawatir, lalu cepat-cepat ia pergi, waktu itu, Mut’im bersiap akan merobek piagam tersebut, dilihatnya sudah mulai dimakan rayap, kecuali pada bagia pembukaannya yang berbunyi : “Atas nama-Mu ya Allah…”.

Dengan demikian terdapat kesempatan pada Muhammad dan sahabat-sahabat pergi meninggalkan celah bukit yang curam itu dan kembali ke Makkah. Kesempatan berjual beli dengan Quraisy juga terbuka, sekalipun hubungan antara keduanya seperti dulu, masing-masing siap siaga bila permusuhan itu kelak sewaktu-waktu memuncak.

Muhammad dan pengikut – pengikutnya pun keluar dari lembah bukit-bukit itu. Seruannya dikumandangkan lagi kepad apenduduk Makkah dan kepada kalibah-kalibah yang pada bulan-bulan suci datang berziarah ke Makkah. Meskipun ajakan Muhammad sudah tersiar kepada seluruh kabilah Arab di samping banyaknya mereka yang sudah menjadi pengikutnya, tapi sahabat-sahabat Rasul tidak selamat dari siksaan Quraisy, juga tidak dapat mencegahnya.

  1. Abu Thalib dan Khadijah Wafat

Beberapa bulan kemudian sesudah penghapusan piagam itu, secara tiba-tiba sekali dalam satu tahun saja Muhammad mengalami duka cita yang sangat menekan perasaan, yakni kematian Abu Thalib dan Khadijah secara berturut-turut. Waktu itu Abu Thalib sudah berusia delapan puluh tahun lebih. Setelah Quraisy mengetahui ia dalam keadaan sakit yang akan merupakan akhir hayatnya, mereka merasa khawatir apa yang akan terjadi nanti antara mereka dengan Muhammad dan sahabat-sahabatnya.

“Abu Thalib, seperti kau ketahui, kau adalah dari keluarga kami juga. Keadaan sekarang seperti kau ketahui sendiri, sangat mencemaskan kami. Engkau juga sudah mengetahui keadaan kami dengan kemenankanmu itu. Panggillah dia.

Muhammad datang tatkala mereka masih berada di tempat pemannya. Setelah diketahuinya maksud kedatangan mereka, iapun berkata :

“Sepatah kata saja saya minta, yang akan membuat mereka merajai semua orang Arab dan bukan Arab.”

“Ya, demi bapakmu”. Jawab Abu Jahl.

Ketika Abu Thalib meninggal hubungan Muhammad dengan pihak Quraisy lebih buruk lagi dari yang sudah-sudah.

Sesudah Abu Thalib, disusul pula dengan kematian Khadijah, Khadijah yang menjadi sandaran Muhammad, Khadijah yang telah mencurahkan segala rasa cinta dan kesetiaannya, dengan perasaan yang lemah lembut, dengan hati yang bersih, dan dengan kekuatan iman yang ada padanya. Khadijah, yang dulu menghiburnya bila ia mendapat kesedihan, mendapat tekanan dan yang menghilangkan rasa takut dalam hatinya. Ia adalah bidadari yang penuh kasih saying.

Abu Thalib pun meninggal, orang menjadi pelindung dan perisai terhadap segala tindakan musuh. Pengaruh apakah yang begitu sedih, begitu pedih menusuk jiwa Muhammad saw? Dua peristiwa itu akan meninggalkan luka parah dalam jiwa orang – yang bagaimanapun kuatnya – akan menusukkan racun putus asa ke dalam hatinya. Ia akan dikuasai perasaan sedih dan duka, akan dirundung kepiluan dan akan membuatnya jadi lemah, tidak dapat berpikir lain di laur dua peristiwa yang sangat mengharukan itu, sehingga tahun itu disebut dengan ”Amul Huzni”.

  1. Quraiys Semakin Ganas

Ketika seorang pandar Quraisy mencegatnya di tengah jalan lalu menyiramkan tanah ke atas kepalanya. Ia pulang ke rumah dengna tanah yang masih di atas kepala. Fatimah puterinya lalu datang mencucikan tanah yang di kepala itu. Ia membersihkannya sambil menangis. Juga secercah duka yang menyelinap ke dalam hati adalah rintihan jiwa yang sungguh keras, terasa mencekik leher dan hampir pula menggenangi mata.

Muhammad adalah seorang ayah yang sungguh bijaksana dan penuh kash sayang kepada putrid-putrinya. Apakah yang kita lihat ia lakukan terhadap tangisan anak perempuan yang baru saja kehilangan ibunya itu? Menangis hanya karena melapetaka yang menimpa ayahnya? Tidak lebih dari semua itu ia hanya menghadapkan. Hatinya kepada Allah dengan penuh iman akan segala pertolonganNya. “Jangan menangis anakku”, katanya kepada putrinya yang sedang berlinang air mata itu. “Tuhan akan melindungi ayahmu.”

Kemudian diulangnya : “sebelum wafat Abu Thalib orang-orang Quraisy itu tidak seberapa mengganggu saya.”

  1. Muhammad Pergi ke Thaif

Gangguan orang yang pernah dialami Muhammad seolah dapat meringankan perbuatan buruk yang dilakukan Thaqif, meskipun mereka tetap kaku tidak mau mengikutinya. Keadaan itu sudah diketahui pula oleh Quraisy sehingga gangguan mereka kepada Muhammad makin menjadi-jadi. Kepada kabilah-kabilah Arab pada musim ziarah, ia memperkenalkan diri, mengajak mereka mengenal arti kebenaran. Diberitahukannya kepada mereka, bahwa ia adalah nabi yang diutus, dan dimintanya mereka mempercayainya.

Abu Lahab pamannya tidak membiarkannya, bahkan dibuntutinya ke mana ia pergi. Dihasutnya orang agar tidak mau mendengarkan.

Muhammad sendiri tidak cukup hanya memperkenalkan diri kepada kabilah-kabilah Arab pada musim ziarah di Makkah saja, bahkan ia mendatangi Banu Kinda ke rumah-rumah mereka, mendatangani Banu Kalb, juga ke rumah-rumah mereka. Banu Hanifa dan Banu ‘Amir bin Sha’sha’a tapi tidak seorangpun dari mereka yang mau mendengarkan Banu Hanifa bahkan menolak dengan cara yang buruk sekali. Sedangkan Banu ‘Amir menunjukkan ambisinya, bahwa kalau Muhammad mendapat kemenangan, maka sebagai penggantinya, segala persoalan nanti harus berada di tangan mereka. Tetapi setelah dijawab, bahwa masalah itu berada di tangan Tuhan, merekapun lalu membuang muka dan menolaknya seperti yang lain.



Benua Afrika

BENUA AFRIKA

a. Batas-batas Geografis Benua Afrika

Letak astronomis Benua Afrika adalah 400 LU – 380 LS, dan 170 BB – 520 BB. Batas-batas geografisnya sebagai berikut.

- Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Mediteran dan Selat Gilbaltar

- Di sebelah timur berbatasan dengan Laut Merah, Teluk Aden, dan Samudera Hindia

- Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia

- Di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Atlantik

b. Pembagian Kawasan Benua Afrika

Luas Benua Afrika secara keseluruhan diperkirakan mencapai 28.300.000 km2, terbagi dalam enam kawasan administrasi, yaitu daerah Afrika Utara, Afrika Barat, Tanduk Afrika, Afrika Ekuatorial, Afrika Timur, dan Afrika Selatan.

1. Kawasan Afrika Utara

Kawasan daerah Afrika Utara, di sebelah utara dibatasi oleh laut Mediteran dan Selat Gilbaltar, di selatan dibatasi Gurun Sahara dan Gunung Chad, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Atlantik.

No

Negara

Luas

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Mesir

Libya

Tunisia

Aljazair

Maroko

Sahara Spanyol

1.001.450 km2

1.795.540 km2

163.610 km2

2.381.740 km2

446.550 km2

---

2. Kawasan Afrika Barat

Kawasan Afrika Barat, menempati wilayah dari Gurun Sahara dan Gurun Chad sampai daerah pantai barat.

Negara-negara yang terletak di kawasan kawasan Afrika Barat sebagai berikut :

No

Negara

Luas

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Mauritania

Mali

Nige

Nigeria

Dahomey (Benin)

Togo

Upper volta (Burkina)

Ghana

Pantai Gading

Liberia

Sierra Leone

Pantai Guinea

Guinea

Gambia

Senegal

Chad

1.25.220 km2

1.240.190 km2

1.267.000 km2

923.770 km2

112.622 km2

56.790 km2

274.540 km2

238.540 km2

322.460 km2

97.750 km2

71.740 km2

36.120 km2

245.860 km2

11.300 km2

196.720 km2

1.284.000 km2

3. Kawasan Afrika Ekuatorial

Kawasan Afrika Ekuatorial juga disebut dengan kawasan Afrika Tengah.

Negara-negara yang terletak di kawasan Afrika Ekuatorial sebagai berikut.

No

Negara

Luas

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Republik Afrika Tengah

Kamerun

Guenia Ekuatorial

Gabon

Kongo

Kongo Kinshasa (Zaire)

622.980 km2

475.440 km2

25.050 km2

267.670 km2

342.000 km2

2.345.410 km2

4. Kawasan Tanduk Afrika

Kawasan Tanduk Afrika terletak di pantai timur Benua Afrika bagian tengah, yang berbatasan dengan Laut Merah, Teluk Aden, dan Samudera Pasifik.

Negara-negara yang terletak di kawasan Tanduk Afrika sebagai berikut.

No

Negara

Luas

1.

2.

3.

Sudan

Ethiopia

Republik Somalia

2.505.810 km2

1.128.200 km2

637.660 km2

5. Kawasan Afrika Timur

Kawasan Afrika Timur berada di atas sebuah horst raksasa (puncak patahan) yang membujur dari utara ke selatan.

Negara-negara yang terletak di kawasan Afrika Timur sebagai berikut.

No

Negara

Luas

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kenya

Uganda

Rwanda

Burundi

Tanzania

Djibouti

580.370 km2

235.880 km2

27.340 km2

27.830 km2

945.090 km2

22.000 km2

6. Kawasan Afrika Selatan

Bagian utara kawasan Afrika Selatan dibatasi oleh negara-negara Afrika Ekuatorial dan Afrika Timur. Disebelah barat, selatan, dan timur dibatasi oleh Samudera Atlantik Pasifik. Di ujung selatan wilayah Afrika Selatan membentang jalur pegunungan Drakensberg.

Negara-negara yang terletak di kawasan Afrika Selatan sebagai berikut.

No

Negara

Luas

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Angola

Zambia

Malawi

Mozambik

Rhodesia (Zimbabwe)

Bostwana

Afrika Barat Daya

Pantai Walvis

Swaziland

Lesotho

Republik Afrika Selatan

Madagaskar

1.246.700 km2

752.610 km2

118.480 km2

801.590 km2

390.580 km2

581.730 km2

823.620 km2

---

30.350 km2

30.350 km2

1.221.040 km2

587.040 km2

c. Keadaan Alam Afrika

Bentuk permukaan bumi Benua Afrika dapat dikelompokkan ke dalam lima wilayah utama sebagai berikut.

1. Wilayah Pegunungan Pantai

- Jalur Pegunungan, Atlas, meliputi pegunungan yang membentang di ujung barat laut Afrika, yaitu Pantai Maroko, Aljazair, dan Tunisa.

- Jalur Pegunungan Naga, terletak dari sebelah selatan sampai tenggara Afrika, yang terdiri dari Pegunungan Drankensberg dan Karro.

  1. Dataran Tinggi atau Plato

- Plato-plato yang berada dari bagian barat laut sampai utara Afrika, meliputi kawasan Gurun Sahara, Lodok Kongo, Ledok Kongo, Ledok Chad, dan Lembah Sungai Nil yang bermuara di Laut Mediteran.

- Plato-plato luas yang terletak di kawasan tenggara, meliputi tanah tinggi Ethiopia di kawasan Tanduk Afrika, plato danau tengah (yang di tengahnya terdapat Danau Victoria), dan plato Afrika Selatan yang berbatasan dengan jalur Pegunungan Drankensberg.

  1. Wilayah Ledok atau Basin

Ledok atau basin yang luas terdapat di sekitar pedalaman Benua Afrika. Kawasan basin di Afrika yang cukup terkenal sebagai berikut.

- Ledok Chad, terdiri dari kawasan rawa-rawa yang dangkal, tetapi arealnya sangat luas.

- Ledok Danau Ngawi, terletak di kawasan timur Urun Kalahari.

- Ledok Danau Fudolf.

  1. Daerah Pengaliran Sungai

Daerah pengaliran sungai terdiri dari lembah yang diakibatkan oleh erosi sungai. Daerah pengaliran sungai yang ada di Afrika sebagai berikut.

- Daerah pengaliran Sungai Niger, panjangnya sekitar 3.680 km. Sungai Neger terletak di Afrika Barat, sumber airnya di dataran tinggi Funa dan bermuara di Teluk Guinea (Samudera Atlantik), dan membentuk delta yang cukup luas.

- Daerah pengaliran Sungai Nil, panjangnya sekitar 6.400 km. Sungai Nil bermuara di kawasan Aleksandria dan mempunyai delta sangat luas.

- Daerah pengaliran Sungai Kongo, panjangnya sekitar 4800 km dan bermuara di Samudera Atlantik.

- Daerah pengaliran Sungai Zambesi, panjangnya sekitar 2.880 km dan bermuara di Selat Mozambik (Samudera Hindia).

- Daerah pengaliran Sungai Orange di Afrika Selatan yang bermuara di Samudera Atlantik.

  1. Kawasan Lembah Patahan Afrika

Kawasan lembah patahan Afrika terletak di bagian timur Afrika. Wilayah ini membujur dari utara ke selatan. Pada bidang graben, dari patahan afrika terdapat danau-danau besar, yaitu Danau Victoria, Tanganyika, Kinyu, Edward, dan Malawi.

d. Keadaan Iklim

Benua Afrika berada di zona iklim tropis dan sedang. Namun, karena adanya pengaruh lain, seperti benua yang luas, angin, dan curah hujan, mengakibatkan iklim di Afrika terdiri dari wilayah iklim ekuatorial, iklim tropis, iklim gurun, iklim mediteran, iklim savanna tropis, dan iklim sedang hangat.

e. KEADAAN Penduduk Afrika

Penduduk yang mendiami kawasan Afrika dapat dibedakan menjadi tiga kelompok ras sebagai berikut.

1. Ras Negroid

- Subras Negro Sudan, dengan cirri has warna kulit coklat tua sampai hitam, rambut keriting, bibir tebal, serta berhidung besar dan pesek.

- Subras Negro Bantu, dengan cirri yang hampir sama dengan Negro Sudan. Perbedaannya, warna kulit Negro Bantu lebih terang dan hidungnya tidak terlalu besar. Penduduk ini tersebar di kawasan sebelah selatan penduduk Sudan.

1. Ras Kaukasoid – Hamit (orang-orang suka bangsa Arab)

Tersebar di negara-negara Afrika Utara yang meliputi Maroko, Tunisia, Aljazair, Libya, Mesir, dan sebagian kecil Ethiopia. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab dan agamanya adalah Islam.

2. Suku Bangsa Khusus

Suku bangsa khusus merupakan suku bangsa primitif Afrika, yang terdiri sebagai berikut :

- Orang Pygmee, tersebar di hutan pedalaman Zaire

- Orang Bushmen, hidup di kawasan Gurun Kalahari

- Orang Hottentot, hidup di Gurun Kalahari.

f. Contoh Negara-Negara di Benua Afrika

1. Mesir (Egypt)

Ibukota : Kairo

Bentuk negara : Republik

Bahasa Nasional : Arab

Bapak Bangsa : Gamal Abdul Nase dan Saad Zaghlul

Jumlah Penduduk : 69.536.664 (tahun 2002)

Agama : Islam Sunni (92%), Kristen (7%), dan agama laiinnya (1%)

Suku bangsa : Mesir, Bedoin, Nubian, dan Afrika

Mata uang : Pound

Lagu kebangsaan : Ha Ni An Be Au Da To Samil Ma Kam

Tanggal bersejarah : 28 Februari 1922 (hari kemerdekaan)

Luas : 1.000.258 km2

Letak Astronomis : 220 LU – 320 LU dan 250 BT – 350 BT

Batas Utara : Laut Tengah

Timur : Palestina, Israel, dan Laut Merah

Selatan : Sudan

Barat : Libya

Iklim : Iklim gurun yang kering

Hasil Pertanian : Katun, padi-padian, sayuran, gula, tebu, dan buah-buahan

Sumber alam : Minyak, fosfat, besi, mangan, emas, kaolin, dan titanium

Industri : Tekstil, kmia, baja semen, dan pupuk

Bentuk permukaan bumi Mesir dapat dibedakan menjadi empat kawasan alamiah, yaitu Gurun Sahara, Lembah Sungai Nil, Delta Sungai Nil, dan kawasan segita Semenanjung Sinai.

Sisa-sisa peninggalan peradaban Mesir Kuno Zaman Fir’aun adalah hieroglif (Tulisan mesir kuno), gambar orang-orang Mesir kuno, pyramid kuburan raja – raja bersama hartanya), Spink (patung singa berkepala manusia penunggu pyramid), dan obelisk (tugu berbentuk segi empat yang terbuat dari batu yang dipahat).

2. Republik Demokrasi Kongo / Zaire

Ibukota : Kinshasa

Bentuk negara : Republik

Bahasa Nasional : Prancis, Kongo, Luba, Mongo, dan Rwanda

Jumlah Penduduk : 53.624.121 (tahun 2002)

Agama : Kristen (70%), Islam (10%), dan Animisme (20%)

Suku bangsa : Bantu (40%), Luba (18%), Mongo (17%), Kongo (12%), Rwanda (12%), dan suku bangsa laiinya (1%)

Mata uang : Zaire atau Franc Congo

Lagu kebangsaan : La Ziroise

Tanggal bersejarah : 30 Juli 1960 (hari kemerdekaan)

Luas : 2.342.950 km2

Letak Astronomis : 50 LU – 110 LU dan 110 BT – 320 BT

Batas Utara : Afrika Tengah dan Sudan

Timur : Uganda, Rwanda, Burundi, Tanzania, dan Zambia

Selatan : Zambia dan Angola

Barat : Kongo, Kabinda (Angola), dan Samudera Atlantik

Iklim : Iklim Ekuatorial

Hasil Pertanian : Kopi, katun, beras, gula, tebu, pisang, the, coklat, dan sawit

Sumber alam : Kobalt, tembaga, kadmium, emas, perak, timah uranium, dan radium

Industri : Industri ringan

3. Kenya

Ibukota : Nairobi

Bentuk negara : Kenya

Bahasa Nasional : Swahill, Kikiyu, Luhya, Luo, dan bahasa laiinnya

Bapak Bangsa : Jomo Kenyatta

Jumlah Penduduk : 30.765.916 (tahun 2002)

Agama : Protestan (38%), Katolik (26%), Islam (6%), Animisme (3%)

Suku bangsa : Kikuyu (21%), Luo (13%), Luhya (14%), Kelenjin (11%), Kemba (11%) dan suku bangsa lainnya (30%)

Mata uang : Shilling

Lagu kebangsaan : O, God of All Creation

Tanggal bersejarah : 12 Desember 1963 (hari kemerdekaan)

Luas : 582.750 km2

Letak Astronomis : 4 370 LU – 4 450 LU dan 340 BT – 410 BT

Batas Utara : Sudan dan Ethiopia

Timur : Somalia

Selatan : Tanzania

Barat : Uganda

Iklim : Iklim tropis ekuatorial yang lembap

Hasil Pertanian : Kopi, the, sereal, katun, dan serat sisal

Sumber alam : Emas, batu gamping, dan dan diatomite

Industri : Pariwisata, industri ringan, dan minyak bumi

4. Nigeria

Ibukota : Lagos

Bentuk negara : Republik Federal

Bahasa Nasional : Obafemi Awolowo, Nnamdi Azikiwe, dan Abubakar Tafawa Bolewa.

Bahasa Nasional : Inggris

Jumlah Penduduk : 126.635.626 (tahun 2002)

Agama : Islam (47%), Kristen (34%), dan animisme (19%)

Suku bangsa : Yoruba (18%), Ibo (18%), Hause Fulani (32%), dan 250 suku lainnya (32%)

Mata uang : Naira

Lagu kebangsaan : Nigeria We Have Thee

Tanggal bersejarah : 01 Oktober 1938 (hari kemerdekaan)

Luas : 924.630 km2

Letak Astronomis : 40 LU – 130 LU dan 30 BT – 140 BT

Batas Utara : Niger

Timur : Chad dan Kamerun

Selatan : Teluk Guinea

Barat : Benin dan Niger

Iklim : Iklim tropis ekuatorial

Hasil Pertanian : Kacang tanah, katun, cokelat, sawit, karet dan singkong

Sumber alam : Minyak mentah, gas alam, kayu, batu bara, dan timah

Industri : Kulit, tekstil, semen, dan perkayuan

5. Madagaskar

Ibukota : Antananarivo

Bentuk negara : Republik Demokrasi

Bahasa Nasional : Malagasi dan Prancis

Bapak Bangsa : Didier Ratsiraka dan Philibert Tsiranana

Jumlah Penduduk : 15.982.563 (tahun 2002)

Agama : Animisme (52%), Kristen (41%), dan Islam (7%)

Suku bangsa : Merina (Hova), Betsimi, Saraka, Betsileo, dan Tsimihety

Mata uang : Franc

Lagu kebangsaan : O,Our Dear Nativeland

Tanggal bersejarah : 26 Juli 1960 (hari kemerdekaan)

Luas : 595.700 km2

Letak Astronomis : 110 57’ LS – 250 36’ LS dan 430 BT – 500 29’ BT

Batas Utara : Samudera Hindia

Timur : Samudera Hindia

Selatan : Samudera Hindia

Barat : Selat Mozambik

Iklim : Iklim tropis yang panas dan lembap

Hasil Pertanian : Kopi, cengkih, vanili, beras, gula, dan serat sisal

Sumber alam : kromium, grafit, batu bara, dan bauksit

Industri : Tekstil, penyulingan minyak, dan sabun

6. Republik Afrika Selatan

Ibukota : Pretoria

Bentuk negara : Republik

Bahasa Nasional : Barthelemy Boganda dan David Dacko

Bapak Bangsa : Inggris dan Afrika

Jumlah Penduduk : 43.586.097 (tahun 2002)

Agama : Kristen Reformis Belanda (40%), Kristen Anglican (11%), Kristen Katolik (8%), dan Agama lainnya (25%).

Suku bangsa : Negro (75%), kulit putih (14%), dan Asia (3%)

Mata uang : Rand

Lagu kebangsaan : The Voice of South Africa

Tanggal bersejarah : 31 Mei 1961 (tanggal berdirinya republik )

Luas : 1.134.100 km2

Letak Astronomis : 100 LS – 300 LS dan 110 BT – 580 BT

Batas Utara : Bostwana, Zimbabwe, Namibia, Swaziland dan Mozambik

Timur : Samudera Hindia

Selatan : Samudera Hindia

Barat : Samudera Atlantik

Iklim : Iklim tropis dan subtropis

Hasil Pertanian : Kapas, kopi, kacang-kacangan dan bahan pangan

Sumber alam : Intan, uranium, dan kayu

Industri : Kayu, sabun, dan tekstil



Jempolnya Dong...!!!

yahooo misengeR

Pengikut


widgeo
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x



Gratisan Musik

About this blog



Sebagai kuli ngetik,,,
nyaris tiap hari rie mijitin ne keyboard,,,
**bahkan kata nyaris bisa dihilangkan**
makanya @rie ^bergiat^ buat blog biar apa yg @den kerjakan setiap hari bisa bermanfaat juga u/ org laen...
tapi g' semua yg kita ketik kita postingin disini,,,
harus melalui tahap seleksi dulu donk...
^g' mungkin kale surat cere d publicasikan^
he_3
*moga artikelnya bermanfaat* (cozy) enjoy to my blog,,,,

about me,,, ariebae <~ http://ariebae.co.cc