Ilmu Alam Dasar (Akper Sri Bunga Tanjung Dumai)

1. MACAM-MACAM PERALATAN

Kedokteran mempunyai peralatan yang beraneka ragam misalnya EKG, EEG, diatermi gelombang mikro, ultrasonik, tabung reaksi, pipet, tang spatle, pinset bedah, pinset anatomi, gunting, forcep, hand schoen dan lain-lain.

Dari sekian banyak peralatan kedokteran dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu :

a. Peralatan elektronika

b. Peralatan dan bahan baku logam

c. Peralatan dan bahan baku gelas

d. Peralatan dan bahan baku karet/plastik

1.1 Peralatan Elektronika

Peralatan elektronika yang dimaksud adalah peralatan yang mempergunakan sumber daya listrik, misalnya alat electrocardiography, electroencephalography, unit thermography, ventilator, unit minitor EKG dan lain-lain.

1.2 Peralatan dari Bahan Baku Logam

Bahan baku logam yang biasa dipakai adalah nikel, alpaca, tembaga dan logam campuran lainnya. Peralatan dan bahan logam ini banyak ragamnya, misalnya forcep ekstraksi, gunting, pinset, jarum hecting dan lain-lain.

1.3 Peralatan Dari Bahan Baku Gelas

Bahan baku gelas yang biasa dipakai adalha pyrex, fiber gelas. Contoh vacuum extractie / ekstraksi vakum, pipet, tabung reaksi, buret dan lain-lain.

2. PERAWATAN PERALATAN

Peralatan kedokteran pada hakekatnya dibagi dalam empat kategori (elektronika, logam. Gelas dan karet), maka perawatan peralatan dibagi menjadi 4 bagian pula.

2.1 Perawatan Alat Elektronika

Peralatan elektronika sangat pekat terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari goncangan. Hindari penggunaan peralatan dari medan magnet yang kuat agar sensitivitas meter tidak berubah. Alat-alat elektronika tidak tahan pada suhu di atas 250C, sehingga pada waktu penggunaan suhu ruangan sebaiknya berkisar antara 180C s/d 250C, rata-rata pada temperature 210C.

Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu tempat kipas angin disekitar power supply atau sumber daya alat tersebut.

Debu dapat pula mempengaruhi kerjanya alat, sehingga setiap saat ruangan dibersihkan dengan menggunakan alat penyedot debu (vacuum cleaner).

Pengetahuan dan ketrampilan penggunaan peralatan memegang peranan penting dalam perawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan dapat dihindari sejauh mungkin. Pengetahuan dan ketrampilan ini meliputi :

a. Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu

b. Persiapan metoda, waktu dan program pengukuran

c. Kondisi peralatan baik atau baik.

2.2 Perawatan Alat Dari Bahan Baku Logam

Alat-alat yang berbuat dan logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering terjadi karatan. Untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (± 370C) dan lingkungan yang kering, bahkan bila perlu memakai bahan silikon sebagai penyerap uap air.

Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat, kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

2.3 Perawatan Alat Dari Bahan Baku Gelas

Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan maupun kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.

Keuntungannya : Bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas pyrex, tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak, koefisien muai yang kecil dan tembus cahaya yang besar.

Kelemahannya : Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus sinar; kadang-kadang dengan menggunakan kain katun untuk membersihkan saja mudah timbul goresan.

Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi perawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas harus perhatikan :

a. Penyimpangan pada ruangan yang suhunya berkisar 270C – 370C dan diberi tambahan lampu 25watt.

b. Ruangan tempat penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.

c. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat halus dan pompa angina untuk membersihkan debu dari permukaan kaca/gelas. Usahakan pada waktu membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa.

d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat kasa; atau boleh melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dan pyrex.

e. Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung ke dalam air yang sedang mendidih melainkan gelas dimasukkan ke dalam air dingin kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan. Sebaiknya untuk pendinginan mendadak tidak diperkenankan.

f. Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan :

1) Air yang bersih

2) Detergent : Dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik.

3) Larutan : Kalium dichromat 10 gram

Asam belerang 25 ml.

Aquadest 75 ml

Kadang-kadang memerlukan perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan di tempat yang kering.

2.4 Perawatan Alat Dari Bahan Baku Karet

Sarung tangan dan karet/hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan dari bahan karet, sebelum melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur di bawah sinar matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu taburi talk pada seluruh permukaan karet.

3. STERILISASI

Sterilasasi atau suci hama yaitu suatu proses membunuh segala bentuk kehidupan mikro organisme yang ada dalam sample/contoh, alat-alat atau lingkungan tertentu.

Dalam bidang bakteriologi, kita sterilisasi sering dipakai untuk menggambarkan langkah yang diambil agar mencapai tujuan meniadakan atau membunuh semua bentuk kehidupan micro organisme.

Tehnik sterilisasi pada dasarnya dapat ditempuh melalui dua cara :

1. Secara fisis

2. Secara kmia/chemical

3.1 Sterilasi Secara Fisis

a. Metode Radiasi

Dalam mikro biologi radiasi gelombang elektromagnetik yang banyak digunakan adalah radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma atau sinar X dan sinar matahari. Sinar matahari banyak mengandung Sinar Ulthaviolet, sehingga secara langsang dapat dipakai untuk sterilisasi; halini telah lama diketahui orang. Sinar ultraviolet bisa diperoleh dengan menggunakan katoda panas (emisi termis) yaitu ke dalam tabung katoda bertekanan rendah diisi dengan uap air raksa; panjang gelombang yang dihasilkan dalam proses ini biasanya dalam orde 2.500 s/d 2.600 Angstrom. Lampu merkuri yang banyak terpasang di jalan-jalan sesungguhnya banyak mengandung sinar ultraviolet.

Namun sinar ultraviolet yang dihasilkan itu banyak di serap oleh tabung gelas yang dilaluinya sehingga dalam proses sterilisasi hendaknya memperhatikan dosis ultraviolet.

Sinar ultraviolet yang diserap oleh sel organisme yang hidup, khususnya oleh nukleotida maka electron-elektron dari molekul sel hidup akan mendapat tambahan energi. Tambahan energi ini kadang-kadang cukup kuat untuk mengganggu bahkan merusak ikatan intramolekuler, misalnya atom hydrogen dalam DNA. Perubahan intramolekuler ini menyebabkan kematian pada sel-sel tersebut. Beberapa plasma sangat peka terhadap sinar ultraviolet sehingga mudah menjadi rusak.

Sinar gamma mempunyai tenaga yang lebih besar dari pada sinar ultraviolet dan merupakan radiasi peng-ion. Interaksi antara sinar gamma dengan materi biologis sangat tinggi sehingga mampu memukul electron pada kulit atom sehingga menghasilkan pasangan ion (pair production). Cairan sel baik intraselluer maupun ekstraselluler akan terionisasi sehingga menyebabkan kerusakan dan kematian pada mikro organisme tersebut.

Sterilisasi dengan penyinaran sinar gamma berdaya tinggi dipergunakan untuk objek-objek yang tertutup plastic (stick untuk swab, jarum suntik). Untuk makanan maupun obat-obatan tidak boleh menggunakan sinar gamma untuk sterilisasi oleh karena akan terjadi perubahan struktur kimia pada makanan maupun obat-obatan tersebut.

b. Metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (auto clave)

Benda yang akan disuci hamakan diletakkan di atas lempengan saringan dan tidak langsung mengenai air di bawahnya. Pemanasan dilakukan hingga air mendidih (diperkirakan pada suhu 1000), pada tekanan 15 lb temperature mencapai 1210C. organisme yang tidak berspora dapat dimatikan dalam tempo 10 menit saja. Banyak jenis spora hanya dapat mati dengan pemanasan 1000C selama 30 menit tetapi ada beberapa jenis spora dapat bertahan pada temperatur ini selama beberapa jam. Spora-spora yang dapat bertahan selama 10 jam pada temperatur 1000C dapat dimatikan hanya dalam waktu 30 menit apabila air yang mendidih ini ditambah dengan natrium carbonat (Na2 CO3).

c. Metode pemanasan secara kering

Pemanasan kering ini kurang efektif apabila temperature kurang tinggi. Untuk mencapai efektivitas diperlukan pemanasan mencapai temperaut antara 1600C s/d 1800C. Pada temperatur ini akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel hidup dan jaringan; hal ini disebabkan terjadinya auto oksidasi sehingga bakteri pathogen dapat terbakar. Pada system pemanasan kering terdapat udara; hal mana telah diketahui bahwa udara merupakan penghantar panas yang buruk sehingga sterilisasi melalui pemanasan kering memerlukan waktu cukup lama, rata-rata waktu yang diperlukan 45 menit. Pada temperature 1600C memerlukan waktu 1 jam, sedangkan pada temperature 1800C memerlukan waktu 30 menit. Pada metode pemanasan kering ini secara rutin dipergunakan untuk mensterilisasikan alat-alat pipet, tabung reaksi, stick swab, jarum operasi, jarum suntik; syringe. Oleh karena temperature tinggi sangat mempengaruhi ketajaman jarum atau gunting maka hindarilah tindakan sterilisasi dengan metode panas kering terhadap jarum dan gunting.

d. Metode pemanasan secara intermittent / terputus-putus

John Tyndail (1877) memperoleh dari hasil penelitiannya bahwa pada temperature didih (1000C) selama 1 jam tidak dapat membunuh semua mikroorganisme tetapi apabila air dididihkan berulang-ulang sampai lima kali dan setiap air mendidih istirahat berlangsung 1 menit akan sangat berhasil untuk membunuh kuman. Hal ini dapat dimengerti oleh karena dengan pemanasan intermittent lingkaran hidup pembentukan spora dapat diputuskan.

e. Metode incineration (pembakaran langsung)

Alat-alat platina. Khrome yang akan disteril dapat dilakukan melalui pembakaran secara langsung pada nyala lampu bunzen hingga mencapai merah padam. Hanya saja dalam proses pembakaran langsung ini alat-alat tersebut lama kelamaan menjadi rusak.

Keuntungannya : mikroorganisme akan hancur semuanya.

f. Metode penyaringan (filtration)

Metode penyaringan berbeda denganmetode pemanasan. Sterilisasi dengan metode pemanasan dapat membunuh mikroorganisme tetapi mikroorganisme yang mati tetap berada pada material tersebut, sedangkan sterilisasi dengan metode penyaringan mikroorganisme tetap hidup hanya dipisahkan dan material. Bahkan filter / penyaringan adalah sejenis porselin yang berpori yang dibuat khusus dan masing-masing pabrik.

Sejenis porselin yang berpori yang dibuat khusus dan masing-masing pabrik.

Ada banyak macam filter yaitu :

1) Berkefeld V

2) Coarse N, M dan W.

3) Fine

4) Chamberland

5) Seitz

6) Sintered glass

Metode filtrasi ini hanya didapat untuk sterilisasi larutan gula, cairan lain seperti serum atau sterilisasi hasil produksi mikroorganisme seperti enzyme dan exotoxin dan umtuk memisahkan fitrable virus dan baktenia dan organisme lain.

3.2 Sterilisasi secara kimia

Stenilisasi secara kimia tidak dibahas secara terperinci di sini, namun lazim digunakan adalah alcohol 96%, Aceton tab formalin, sulfur dioxide dan chlorine. Materi yang akan disuci hamakan dibersihkan terlebih dahulu kemudian direndam dalam lakohol atau acetone atau tab formalin selama + 24 jam.

4. Pelaksanaan Sterilisasi

Sterilisasi dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diinginkan yaitu mikroorganisme dapat dibunuh dan peralatan tetap baik, untuk itu perlu mengetahui :

  1. Macam peralatan manakah yang akan disuci hamakan
  2. Metode sterilisasi manakah yang akan dipakai.

34 Fisika Kedokteran

Alat yang berbuat dari logam sebelum disteril dicuci terlebih dahulu. Perbiasakan segera mencuci alat-alat begitu selesai memakainya, agar kotoran yang melengket mudah dibersihkan.

Alat-alat logam (jarum suntik, pinset, gunting, jarum operasi, scalpel blede) maupun tabung reaksi, pipet, petridisk, mula-mula dibersihkan terdahulu kemudian dibungkus dengan kain gas. Setelah itu menggunakan metode pemanasan secara kering, suhu mencapai 1600C, jarak waktu mencapai 12 jam, kemudian didiamkan agar suhu turun perlahan-lahan.

Sterilisasi terhadap bahan baku kain dan media kultur

Media kultur yang akan disteril terlebih dahulu dibungkus dengan kertas agar setelah disteril dan dikeluarkan dari alat sterilisator tidak terkontaminasi dengan kuma lagi. Demikian pula kain doek, dibungkus dengan plastic terlebih dahulu sebelum melakukan sterilisasi. Metode stertlisasi yang akan dipakai di sini adalah metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (auto clave). Pertukaran antara 02 dan CO2.

Sterilisasi bahan baku dari karet / plastic

Bahan karet misalnya sarung tangan apabila akan disterilkan sebaiknya jangan memakai metode pamansan, oleh karena akan mengganggu elastisitas karet, dan karet akan meleleh apabila kena panas. Untuk mencuci hama bahan baku karet, mula-mula dibersihkan dari kotoran dengan memakai air bersih dan detergent, kemudian dikeringkan. Setelah itu taburi talk dan disimpan dengan menggunakan tablet formalin.



0 komentar:

Jempolnya Dong...!!!

yahooo misengeR

Pengikut


widgeo
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x



Gratisan Musik

About this blog



Sebagai kuli ngetik,,,
nyaris tiap hari rie mijitin ne keyboard,,,
**bahkan kata nyaris bisa dihilangkan**
makanya @rie ^bergiat^ buat blog biar apa yg @den kerjakan setiap hari bisa bermanfaat juga u/ org laen...
tapi g' semua yg kita ketik kita postingin disini,,,
harus melalui tahap seleksi dulu donk...
^g' mungkin kale surat cere d publicasikan^
he_3
*moga artikelnya bermanfaat* (cozy) enjoy to my blog,,,,

about me,,, ariebae <~ http://ariebae.co.cc