Tugas Mandiri "Pantun"

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut bentuknya karya sastra terbagi atas prosa dan puisi, menurut zamannya puisi terbagi atas puisi lama dan puisi baru.

Puisi lama sangat terikat dan tidak bebas, puisi lama merupakan peninggalan dari sastra melayu. Puisi ini juga dipengaruhi oleh sastra Arab dan India.

Contoh-contoh puisi lama di antaranya adalah pantun. Pantun maupun cerita kuno tidak diketahui siapa pengubah dan pengarangnya sebab kepunyaan bersama. Mereka (baca : Melayu) mengaplikasikan pantun dalam kehidupan keseharian. Maka dari itu timbul sedikit perubahan langgam dan susunan kata-kata menurut zaman dan tempatnya. Diketahui bahwa sifat Melayu itu umumnya, bukan nama yang dipentingkan tapi hasil karyanya.

Kata pantun mengandung arti sebagai, seperti, ibarat, umpama, atau laksana. Sebagai contoh kita sering mendengar ucapan-ucapan “Sepantun labah-labah, meramu dalam badan sendiri”. Kata sepantun dalam susunan kalimat di atas mengandung arti sama dengan semua yang diungkapkan di depan.

Seperti halnya bidal (kalimat singkat yang mengandung pengertian atau membayangkan sindiran atau kiasan), bentuk pantun ini pun merupakan kesusastraan hasil karya bangsa Indonesia sendiri. Pantun telah lama tersebar dan mendarah daging dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak sebelum masuknya kebudayaan Hindu. Bentuk yang sama dengan pantun dalam kesusastraan Indonesia ini terdapat pula dalam bahasa-bahasa daerah di Indonesia, misalnya Wawangsalan, Paparikan, dan SEsebred dalam bahasa Sunda; Pantun Ludruk dan Gandrung dalam bahasa Jawa; Ende-ende dalam bahasa Mandailing, dan sebagainya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan puisi lama.

1.3 Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data dapat penyusun ambil dari metode studi pustaka agar dapat bermanfaat bagi pembaca.

1.4 Pembatasan Masalah

Adapun garis-garis besar pembatasan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah pantun biasanya terdiri dari empat baris tiap bait, tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata, sajaknya memiliki rumus a – b – a – b, dan kedua baris pertama merupakan sampiran, sedangkan isinya terdapat pada kedua baris terakhir pantun dapat dipergunakan untuk menyatakan segala macam perasaan atau curahan hati, baik untuk menyatakan perasaan senang, sedih, cinta, benci, jenaka, ataupun untuk menyatakan nasihat agama, adapt dan sebagainya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Syarat-syarat Pantun Secara Umum

Pada karya seperti pantun dan syair memiliki komposisi yang hamper sama, namun ada hal yang paling menonjol pada pantun tu sendiri dan memiliki syarat sebagai berikut.

  1. Tiap bait terdiri atas empat baris
  2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
  3. Sajaknya memiliki rumus a-b – a-b,
  4. Kedua baris pertama merupakan sampiran, sedangkan isinya terdapat pada kedua baris terakhir.

2.2 Pambagian Pantun Menurut Isinya

Pantun dapat dipergunakan untuk menyatakan segala macam perasaan atau curahan hati, baik untuk menyatakan perasaan senang, sedih, cinta, benci, jenaka, ataupun untuk menyatakan nasihat agama, adapt, dan sebagainya, pantun dapat dipergunakan oleh semua umur, baik anak-anak, pemuda-pemudi, maupun orang tua.

Berdasarkan isinya, pantund apat kita bagi atas :

  1. Pantun Kanak-kanak

- Pantun bersukacita

- Pantun berdukacita

  1. Pantun Muda

1. Pantun nasib atau pantun dagang

2. Pantun perhubungan

- Pantun perkenalan

- Pantun berkasih-kasihan

- Pantun perceraian

- Pantun beriba hati

3. Pantun jenaka

4. Pantun teka-teki

  1. Pantun Tua

- Pantun adat

- Pantun agama

- Pantun nasihat

2.3 Contoh Pantun

1. Pantun kanak-kanak bersukacita

Burung elang burung merpati

Terbang ke kubur mencari makan

Bukan kepalang senangnya hati

Melihat ibu pulang dari pekan

2. Pantun Kanak-kanak berdukacita

Lurus jalan ke Payakumbuh

Kayu jati bertimbal jalan

Dimana hati tidaklah rusuh

Ibu mati bapak berjalan.

3. Pantun dagang atau pantun nasib

Unggas undah si raja burung

Terbang ke desa suka menanti

Wahai badan apalah untung

Senantiasa bersusah hati

4. Pantun Perkenalan

Burung merpati burung kayangan

Melayang terbang atas angkasa

Bunga melati dalam jambangan

Bolehkah kumbang hinggap disana?

5. Pantun berkasih-kasihan

Gajah menong dihutan jawa

Berada dua patah gadingnya

Emas perak timbangan nyawa

Tuan seorang sukar bandingnya

6. Pantun perceraian

Jika jadi tuan ke pekan

Padi mana ditunggalkan

Jika jadi tuan berjalan

Kami dimana ditinggalkan

7. Pantun beriba hati

Dari mentuk ke batu kampar

Saya tidak ke jawa lagi

Bumi ditepuk langit ditampar

Saya tidak percaya lagi

8. Pantun jenaka

Elok rupanya pohon belimbing

Tumbuh dekat pohon mangga

Elok rupanya berbini sumbing

Biar marah ketawa juga

9. Pantun teka-teki

Kalau puan, puan cerana

Ambil gelas didalam peti

Kalau tuan bijak laksana

Binatang apa tanduk dikaki

10. Pantun adat

Kayu pantai di kota alam

Rantainya sendi-bersendi

Jika engkau pandai di alam

Patah tumbuh hilang berganti

11. Pantun Nasihat

Satu dua tiga dan empat

Lima enam tujuh delapan

Tuntun ilmu sampai dapat

Jangan pernah putus harapan

12. Pantun agama

Asam kandis asm gelugur

Kedua asam riang-riang

Menangis mayat didalam kubur

Teringat badan tidak sembahyang

2.4 Pembagian pantun menurut banyaknya baris tiap bait (couplet)

1. Pantun dua seuntai atau pantun dua serangkai atau pantun kilat atau karmina

Contoh :

Satu dua tiga empat

Siapa cepat dia dapat

Sebab pulut santan binasa

Sebab mulut badan binasa

Dahulu loyang sekarang besi

Dahulu sayang sekarang benci

2. Pantun Empat seuntai atau pantun empat serangkum

Contoh :

Karena apa binasa pandan

Kalau tidak kena paku

Karena apa binasa badan

Kalau tidak karena laku

Pisang emas bawa berlayar

Masak sebiji di atas peti

Utang emas dapat dibayar

Utang budi dibawa mati

3. Pantun enam seuntai, delapan seuntai, atau pantun enam serangkum, delapan serangkum (talibun)

Kalau jadi pergi kepekan

Hiu beli belanak beli

Ikan panjang beli dahulu

Kalau jadi engkau berjalan

Ibu cari anakpun cari

Induk semang cari dahulu

4. Pantun berkait

Pantun berkait adalah ikatan pantun yang terdiri dari beberapa bait. Baris ke-2 dan 4 pada tiap-tiap pantun menjadi baris ke-1 dan 3 pantun berikutnya. Jadi, pantun yang satu terikat dengan pantun yang lain sehingga merupakan rangkaian pantun yang bersambung sambungan.

Dengarlah pantun

Buah ara batang dibantur

Mari dibantun dengan parang

Hai saudara dengarlah pantun

Pantun tidak mengata orang

Mari dibantun dengan parang

Berangan besar di dalam padi

Pantun tidak mengata orang

Janganlah syak di dalam hati

Berangan besar di dalam padi

Rumpun buluh dibuat pagar

Janganlah syak di dalam hati

Maklum pantun saya baru belajar.

2.5 Fungsi Pantun

Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Dikalangan pemuda sekarang kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. Seringkali bercampur dengan bahasa-bahasa lain. Namun demikian, secara umum peran social pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pantun merupakan puisi asli Indonesia yang digolongkan kedalam bentuk puisi lama. Syarat-syarat pantun :

a. Tiap bait terdiri atas empat baris

b. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 sukukata.

c. Sajaknya memiliki rumus a-b – a-b.

d. Kedua baris pertama apakah sampiran, sedangkan isinya terdapat pada kedua baris terakhir.

Adapun contoh pantun

Puri berdekatan dengan balai,

Balai gading berdinding kaca

Di hati tidak dapat di nilai

Bulang terdinding terang cuaca.

3.2 Saran

Seorang sastrawan harus mampu menguasai syarat-syarat pantun. Dalam karya sastra khususnya karya sastra dalam bentuk puisi lama harus dapat menunjang dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pantun-Pantun Melayu, Berty Asmara, S.Pd

2. Tradisi Kepenyairan di Indonesia, UU Hamidy

3. Puisi Lama, Sutan Takdir Alisyahbana

4. Teori Sastra, Jalil Abdul

5. Internet



0 komentar:

Jempolnya Dong...!!!

yahooo misengeR

Pengikut


widgeo
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x



Gratisan Musik

About this blog



Sebagai kuli ngetik,,,
nyaris tiap hari rie mijitin ne keyboard,,,
**bahkan kata nyaris bisa dihilangkan**
makanya @rie ^bergiat^ buat blog biar apa yg @den kerjakan setiap hari bisa bermanfaat juga u/ org laen...
tapi g' semua yg kita ketik kita postingin disini,,,
harus melalui tahap seleksi dulu donk...
^g' mungkin kale surat cere d publicasikan^
he_3
*moga artikelnya bermanfaat* (cozy) enjoy to my blog,,,,

about me,,, ariebae <~ http://ariebae.co.cc